Kompas TV internasional kompas dunia

Oxfam: Selama Pandemi, 10 Orang Terkaya Dunia Justru Bertambah Kaya

Kompas.tv - 28 Januari 2021, 03:42 WIB
oxfam-selama-pandemi-10-orang-terkaya-dunia-justru-bertambah-kaya
Jeff Bezos, orang terkaya dunia 2020 (Sumber: AP Photo)
Penulis : Vyara Lestari

LONDON, KOMPAS.TV – Organisasi nirlaba asal London, Inggris, Oxfam menyebut, selama pandemi, jumlah total kekayaan gabungan 10 orang terkaya dunia naik hingga 540 milyar dolar Amerika Serikat (AS), atau setara dengan 7.630 trilyun rupiah. Jumlah ini diklaim Oxfam akan mampu mencegah dunia jatuh ke dalam jurang kemiskinan akibat pandemi dan mampu membeli vaksin bagi semua orang di seluruh dunia.

Laporan ini dikemukakan Oxfam dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia, Dialog Davos, yang digelar secara virtual pada akhir bulan ini.

Menurut Oxfam, pada Desember 2020, jumlah total kekayaan gabungan para milyarder di seluruh dunia mencapai 11,95 trilyun dolar AS, setara dengan pengeluaran pemulihan ekonomi negara-negara G20 yang digabungkan.

Ke-10 orang terkaya dunia ini, yang harta kekayaannya naik sejak Maret 2020, termasuk pendiri Amazon Jeff Bezos, pendiri Tesla Elon Musk dan pendiri Facebook Mark Zuckerberg.

Baca Juga: Orang Terkaya Dunia 2020 Forbes: Jeff Bezos, Bill Gates dan Bernard Arnault

Oxfam menyebut, kekayaan para milyarder ini meningkat akibat kenaikan kembali harga saham yang sempat merosot dan adanya kecurangan dalam pasar. Ini, membuat kesenjangan antara yang kaya dan yang miskin makin lebar selama pandemi, yang diklaim merupakan kondisi ekonomi terburuk dalam satu abad terakhir.    

Karantina wilayah yang diterapkan akibat pandemi membuat permintaan layanan digital melonjak naik selama 2020, hingga penjualan dan harga saham perusahaan teknologi meningkat. Ini membuat milyarder seperti Bezos – yang harta kekayaannya lebih dinilai berdasarkan properti dan saham yang dimiliki ketimbang gaji atau penghasilan yang didapat – bertambah kaya.

Dalam hal ini, “kekayaan” tidak sama dengan pendapatan. Perkiraan kekayaan mengacu pada kekayaan bersih individu, termasuk uang mereka, nilai aset dan nilai saham yang mereka miliki. Kenaikan harga saham berkaitan dengan kekayaan bersih yang lebih dirasakan oleh perusahaan secara keseluruhan ketimbang pemegang saham itu sendiri.

Baca Juga: Elon Musk Menjadi Orang Terkaya di Dunia Dengan Kekayaan Mencapai AS$ 185 miliar

Laporan Oxfam menyatakan, kekayaan Bezos meningkat pesat antara Maret – September 2020, sehingga ia bisa saja memberikan bonus bagi seluruh 876.000 karyawan Amazon masing-masing sebesar 105.000 dolar AS dan tetap sekaya sebelum pandemi.

Ini terlihat senjang dengan negara paling miskin yang pemulihan ekonominya butuh waktu lebih dari 10 tahun. Oxfam memperkirakan, antara 200 juta – 500 juta orang hidup dalam kemiskinan selama tahun 2020. Hancurnya perekonomian selama pandemi membuat statistik kemiskinan yang menurun selama 20 tahun terakhir, berbalik naik.

“Menurut kami, ini merupakan kesempatan untuk melakukan sesuatu yang radikal demi pembangunan yang lebih adil, seperti mempertimbangkan pajak kekayaan, pajak perusahaan, juga meningkatkan landasan sosial dasar bagi setiap warga negara,” terang direktur eksekutif Oxfam Danny Sriskandarajah, seperti dikutip dari BBC.

Baca Juga: Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia, Bos Djarum Masih di Posisi Teratas

Oxfam mendesak pemerintah negara-negara di dunia untuk mempertimbangkan opsi penerapan pajak bagi orang-orang super kaya. Jika pemberlakuan pajak kekayaan bagi orang atau perusahaan super kaya ini diterapkan di Inggris, misalnya, kata dia, maka penghasilan pajak akan mampu meraup jutaan dolar.

Namun, sejumlah orang super kaya dunia – selebritis, bintang-bintang olahraga dan para pemimpin bisnis – pun telah melakukan peran mereka dengan memberikan donasi bagi penanganan pandemi Covid-19.

Laporan UBS bulan Oktober 2020 menyebut, sebanyak 209 miyarder telah mendonasikan dana senilai 7,2 milyar dolar AS selama Maret – Juni 2020 untuk menangani pandemi.

Baca Juga: RIP JK Rowling Trending, Ini Faktanya

“Mereka bereaksi cepat, dengan cara yang mirip dengan pemberian bantuan bencana, memberikan hibah tak terbatas hingga memungkinkan penerima hibah memutuskan sendiri cara terbaik menggunakan dana tersebut,” demikian bunyi laporan tersebut.

Bulan lalu, mantan istri Bezos, MacKenzie Scott, mengungkapkan, ia telah mendonasikan lebih dari 4 milyar dolar AS ke bank makanan dan memberikan dana bantuan darurat selama 4 bulan. Dalam sebuah unggahan di blognya, Scott mengatakan, ia hendak membantu warga AS yang terkena dampak pandemi. Pada Juni tahun lalu pun, Bezos menyatakan telah mendonasikan 125 juta dolar AS bagi upaya penanganan Covid-19.

Salah satu pendiri Twitter, Jack Dorsey, mengumumkan pada April tahun lalu bahwa ia menghibahkan aset senilai 1 milyar dolar AS miliknya untuk penanganan pandemi. Jumlah itu merupakan sekitar seperempat dari total harta kekayaannya yang mencapai 3,9 milyar dolar AS.   

Penulis serial Harry Potter JK Rowling juga tak tinggal diam. Ia telah mendonasikan 1 juta Poundsterling untuk membantu para tunawisma dan mereka yang menderita akibat kekerasan dalam rumah tangga selama pandemi.

Baca Juga: Menarik! J.K. Rowling Rilis "Harry Potter at Home"

Sementara itu, Yayasan Bill dan Melinda Gates yang diketuai pendiri Microsoft Bill Gates dan istrinya Melinda Gates, menyebut telah mendonasikan 1,75 milyar dolar AS untuk bantuan penanganan Covid-19 global, termasuk untuk pengembangan dan pengiriman vaksin. Yayasan Bill dan Melinda Gates menjadi donor terbesar ketiga bagi organisasi kesehatan dunia WHO.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x