Penting bagi para ibu hamil untuk menjalani pemeriksaan saat masa kehamilan secara rutin. Jumlah pemeriksaan minimal yang disarankan yaitu enam kali selama masa kehamilan.
Untuk memastikan kondisi kehamilan tetap sehat, bumil wajib setidaknya dua kali bertemu dokter dan melakukan USG.
Pemeriksaan ini bertujuan mendapatkan gambaran mengenai kondisi janin dan mendeteksi adanya gangguan medis tertentu pada bayi, misalnya kondisi bibir sumbing. Dengan begitu, penanganan yang diperlukan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.
Selain air susu ibu (ASI), bayi berusia di atas 6 bulan sudah mulai mengonsumsi MPASI atau Makanan Pendamping ASI. Untuk memenuhi gizi dalam masa tersebut, bayi disarankan mengonsumsi protein tiap hari, terutama protein hewani.
Jenis proteinnya dapat bervariasi, mulai dari daging sapi, unggas, ikan, hingga sumber protein lainnya yang diperlukan untuk tumbuh kembang anak. Jangan lupa memastikan bahwa si kecil tidak memiliki alergi terhadap sumber protein tertentu.
Baca Juga: Mencegah Stunting, Menyelamatkan Generasi Masa Depan Bangsa
Fasilitas kesehatan dasar yang biasanya tersedia di lingkungan sekitar adalah pos pelayanan terpadu (posyandu). Usahakan untuk datang ke posyandu tiap bulan guna mencegah stunting.
Lakukan pemantauan pertumbuhan perkembangan, dan imunisasi balita, termasuk pengukuran berat badan dan tinggi badan si kecil setiap bulan.
Dalam 1000 hari pertama kehidupan (HPK), ASI menjadi sumber nutrisi yang berperan penting untuk bayi. Para ibu disarankan untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan hingga usia anak mencapai dua tahun.
Menerapkan Langkah ABCDE di atas merupakan bentuk dukungan masyarakat membantu menurunkan prevalensi stunting di tahun 2024 dan melahirkan generasi sehat bebas stunting. Dengan begitu, generasi penerus Indonesia dapat menjadi sumber daya manusia yang berkualitas, unggul, dan berdaya saing di masa mendatang.
Sumber :
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.