KOMPASTV - Akun media sosial peretas atau hacker Bjorka sempat hilang, baik di twitter maupun telegram. Namun, Bjorka telah muncul kembali dengan akun baru bernama @bjorkanisms. Dalam cuitannya, ia menyebut pemerintah Indonesia telah mematikan akun twitter dan telegram miliknya.
Bjorka muncul terkait peretasan data dari Indonesia sejak Agustus lalu. Bjorka menyatakan telah menjual 105 juta data milik warga negara Indonesia yang berasal dari Komisi Pemilihan Umum.
Pembobolan data oleh Bjorka bukanlah hal baru. April 2020 lalu, user ini juga pernah membobol data pelanggan Tokopedia. Masih di tahun yang sama, ia juga pernah membobol 270 juta 904 ribu 989 data pengguna media sosial literatur wattpad.
Dan puncaknya, pada Agustus lalu, user ini menggugah 1 koma 3 miliar data registrasi simcard yang diklaim dibobol dari Kementerian Komunikasi Dan Informatika atau Keminfo, serta beberapa dokumen penting pemerintah, termasuk dokumen-dokumen Badan Intelijen Negara dengan Presiden.
Walaupun beberapa lembaga negara menyatakan data yang dibobol merupakan data umum dan tidak merugikan negara, data pribadi masyarakat yang dimiliki negara adalah sesuatu yang seharusnya bersifat rahasia. Pemerintah diharapkan bisa mengelola data yang bocor tersebut kembali, dan dapat dikelola dengan benar oleh instansi-instansi terkait.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.