3. Nasi ulam
Nasi ulam adalah nasi putih biasa (bukan nasi uduk) yang diaduk dengan serundeng dan bawang merah serta ditaburi remukan kacang.
Dilengkapi dengan topping mihun goreng, cumi kering, dendeng sapi manis, perkedel, dan telur dadar.
Semuanya lalu disiram kuah semur tahu kentang. Ditambah daun kemangi serta irisan timun dan taburan kerupuk tapioka.
Nasi ulam tercatat di novel Si Doel Anak Betawi (1932), yang menceritakan Doel kecil membantu Emak berjualan nasi ulam di Jagamonyet yang sekarang dikenal kawasan Harmoni-Petojo.
Baca Juga: Kreasi Kuliner Unik, Soto Pandalungan ala Jember
4. Sayur besan
Sesuai namanya, sayur besan menyiratkan hubungan dengan besanan (dalam Betawi besanan sama dengan pernikahan). Sayur ini keluar pada hajatan nikah, dengan ciri khas sayur terubuk yang teksturnya mirip telur ikan terubuk.
Sayur terubuk yang langka membuat sayur besan sulit ditemui. Sayur ini ada di Dapur Betawi di Pondok Cabe, tetapi tak disajikan setiap hari.
5. Sayur Babanci
Hidangan yang hampir punah ini diduga dari kata Babah-Enci, mengingat penampilannya mirip masakan peranakan China-Melayu.
Disebut babanci juga karena masakan ini sulit menemukan identitas, tidak seperti soto, sop, maupun gulai.
Sayur babanci hadir pada Hari Lebaran orang Betawi tertentu, dengan kelas ekonomi tinggi dan tanah luas.
Baca Juga: Lewat Bisnis Kuliner, Ustaz Yusuf Mansur Mampu Bayar Pajak Rp200 Juta per Hari: Saya Ibarat Rumput
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.