JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI buka suara soal informasi dari World Health Organization (WHO) mengenai sirup obat untuk anak yang terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol di Gambia, Afrika.
Diketahui, puluhan anak alami gagal ginjal akut di Gambia, Afrika Barat, diduga terkait dengan 4 obat batuk sirup paracetamol.
Adapun empat merk sirup anak yang diduga mengandung zat beracun tersebut yakni Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup dan Magrip N Cold Syrup.
Berdasarkan laman resmi BPOM, keempat obat tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tak ada yang terdaftar di BPOM.
Baca Juga: 131 Balita Gangguan Ginjal Akut, KPAI Minta Pemerintah Usut Penyebabnya
"Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India," tulis BPOM RI dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).
Meskipun demikian, BPOM memastikan dan akan terus memantau perkembangan produk sirup obat yang terkontaminasi di Gambia.
Pihaknya akan terus melakukan komunikasi dengan WHO dan otoritas obat negara lainnya.
Di samping itu, BPOM mengimbau masyarakat untuk tak panik dan ikut resah menanggapi pemberitaan kasus gagal ginjal di Gambia.
Baca Juga: Ratusan Anak di Indonesia Terserang Gagal Ginjal Misterius, Ini Ciri-Cirinya
"BPOM mengimbau masyarakat agar lebih waspada, menggunakan produk obat yang terdaftar yang diperoleh dari sumber resmi, dan selalu ingat Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, dan Kedaluwarsa) sebelum membeli atau menggunakan obat," lanjutnya lagi.
Sebelumnya Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan sebanyak 131 kasus cedera ginjal akut misterius pada anak di Indonesia sejak Januari lalu.
Terdapat beberapa gejala yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini, mulai dari batuk pilek hingga muntah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.