Baca Juga: OJK Cabut 20 Izin Usaha BPR/S pada 2024: untuk Lindungi Konsumen dan Perkuat Industri
Ia mengatakan, Indonesia harus menaikkan tingkat suku bunga hingga 7,2 persen, sementara tingkat bunga obligasi di Thailand hanya 2,7 persen, Vietnam 2,8 persen, Singapura 3,2 persen, dan Malaysia 3,9 persen.
Akibat dari besarnya utang, kata Didik, kualitas belanja memburuk. Porsi membayar bunga utang menjadi paling besar dari seluruh belanja kementerian negara.
Belanja pemerintah pusat banyak dihabiskan untuk pembayaran bunga utang, yang naik pesat dari 11,09 persen (2014) menjadi 20,10 persen (2024). Belanja nonproduktif juga semakin mendominasi, sedangkan belanja produktif mengecil.
Didik menerangkan, belanja nonproduktif diamati dari belanja pegawai dan belanja barang. Tahun 2014, porsi dua belanja terebut sekitar 34 persen, naik menjadi 36 persen pada 2024.
Baca Juga: Daftar Bansos yang Disiapkan Kemensos Antisipasi Dampak PPN Naik dan Pembatasan Subsidi BBM
"Setiap tahun untuk bunganya saja (tidak termasuk pokok) harus menguras pajak rakyat sebesar 441 triliun rupiah untuk membayar utang," tandasnya.
Presiden Prabowo Subianto memang menjanjikan pertumbuhan ekonomi 8 persen di masa pemerintahannya. Prabowo beberapa kali menyampaikan cita-citanya itu di sejumlah kesempatan. Salah satunya saat berbicara di Forum Ekonomi Qatar di Doha, Mei 2024 lalu, saat dirinya baru memenangkan Pilpres dan belum dilantik.
Ia menyatakan, pihaknya sudah berdiskusi dengan pakar dan mengkaji angka-angka terkait pertumbuhan ekonomi. Prabowo yakin janji itu bisa ia realisasikan pada 2 hingga 3 tahun masa pemerintahannya.
Baca Juga: Kemenkeu Sebut PPN Transaksi QRIS Ditanggung Penjual, Sudah Diatur Sejak 2022
"Saya sangat yakin. Saya sudah dialog dengan para pakar. Saya mempelajari angka-angkanya. Saya sangat yakin kami akan dengan sangat mudah meraih pertumbuhan ekonomi sebesar 8 persen, dan saya akan berusaha keras melampauinya. Saya memperkirakan itu terjadi dalam 2 sampai 3 tahun," kata Prabowo mengutip Kompas.tv.
Prabowo mengatakan, hilirisasi dan industrialiasi jadi salah satu cara untuk mengejar target pertumbuhan ekonomi itu.
"Dan terakhir kami harus berkonsentrasi mengolah sumber daya alam kami. Kami harus melakukan upaya besar-besaran untuk melakukan hilirisasi, dan juga industrialisasi," tambahnya.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.