JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Pertamina Patra Niaga Wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus) menambah jam operasional sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU menjadi 24 jam selama arus mudik dan balik Lebaran 2024.
Section Head Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Wilayah Jatimbalinus, Taufiq Kurniawan mengatakan, penambahan jam operasional SPBU khususnya di wilayah Jawa Timur dilakukan di jalur kritis seperti rawan macet.
"Selain menambah jam operasional SPBU, lembaga penyalur Elpiji yang tadinya tutup malam hari juga kita minta buka 24 jam mulai 25 Maret hingga 25 April 2024 atau H+15 Lebaran," kata Taufiq di Banyuwangi, seperti dikutip dari Antara, Rabu (27/3/2024).
Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus juga menyiagakan truk tangki berisi bahan bakar minyak (BBM) di beberapa SPBU bertujuan untuk memangkas jarak suplai.
Baca Juga: Jelang Mudik, Kemendag Perketat Pengawasan SPBU di Seluruh RI agar Tak Curangi Meteran BBM
Dengan demikian, jika ada SPBU yang kehabisan BBM tidak perlu menunggu suplai dari Pertamina Integreted Banyuwangi.
"Salah satunya truk tangki berisi BBM ditempatkan di SPBU Utama Raya di perbatasan Situbondo-Probolinggo. Ini untuk memangkas waktu jarak suplai dari Banyuwangi," ujarnya.
Pertamina juga menyiagakan kendaraan delivery service untuk mengatasi dan memberikan layanan khusus kendaraan pemudik titik-titik kemacetan yang kehabisan BBM.
"Jadi, misalnya ketika arus lalu lintas macet dan BBM pengendara habis, bisa langsung telepon call center 135, nanti akan ada kendaraan khusus dari SPBU terdekat meluncur membawa BBM," tandasnya.
Sementara itu, Kementerian Perdagangan memperketat pengawasan terhadap pelayanan konsumen di SPBU.
Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi kecurangan meteran dispenser BBM yang dilakukan pihak SPBU.
Baca Juga: Antisipasi Kecurangan, Ini Daftar 10 SPBU yang Diawasi Pemprov DKI Jakarta di Jalur Mudik
“Kita akan cek di seluruh provinsi, jangan sampai merugikan para pemudik. Pelaku-pelaku SPBU yang curang saya minta dihentikan segera karena itu sangat merugikan,” kata Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan di Kabupaten Bandung, Selasa (26/3/2024).
Ia menerangkan, praktik kecurangan yang dilakukan SPBU pada meteran BBM membuat konsumen membayar lebih dari jumlah bahan bakar yang mereka terima.
Menurutnya, hal itu juga dapat memperlambat perjalanan mereka dan meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan atau insiden di jalan.
“Bayangkan kalau saya isi bensin 20 liter Jakarta-Bandung itungan saya sampai. Tiba-tiba karena curang isinya hanya 10 liter atau separo jalan habis kan nyusahkan orang,” ujarnya.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini pun mengingatkan pihak SPBU agar jangan coba-coba melakukan kecurangan.
Baca Juga: Sejumlah Kendaraan Mogok usai Isi Bensin Tercampur Air di SPBU Bekasi, Pertamina akan Ganti Rugi
Sebab menjelang Lebaran ini akan dilakukan pengecekan seluruh SPBU di Indonesia.
“Maka dari itu jangan main-main. Saya akan cek SPBU di seluruh Indonesia kalau ada SPBU yang curang kita pidanakan,” tegasnya.
Sebelumnya, Zulhas menyebut Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga Kemendag menemukan empat SPBU nakal yang melakukan kecurangan di meteran dispenser BBM menjelang musim mudik Lebaran 2024.
"Sebetulnya ada empat (SPBU nakal) yang kita temukan. Ada di Karawang, Bekasi, Bandung dan Serang," ungkap Mendag saat penyegelan tiga dispenser SPBU di rest area KM 42 Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Sabtu (23/3) lalu.
Sumber : Kompas.tv, Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.