JAKARTA, KOMPAS.TV - Sejak tahun 2020 hingga Oktober 2023, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Ditjen Bina Marga telah membangun jalan tol beroperasi sepanjang 728,85 km. Direktur Jenderal Bina Marga Hedy Rahadian menyebut, tahun 2020-2022 telah dibangun jalan tol sepanjang 511,11 km.
Kemudian mulai Januari-Oktober 2023 jalan tol yang sudah dibangun sepanjang 217,8 km.
Baca Juga: Sindiran Jokowi di Pidato Kenegaraan: Jalan Tol Nggak Bisa Dimakan, Ya Memang!
Ruas jalan tol yang telah selesai dibangun pada tahun 2023 meliputi:
1. Jalan Tol Cisumdawu Seksi 1-3, Jalan Tol Cibitung– Cilincing (Seksi Telaga Asih – Taruma Jaya)
2. Jalan Tol Sigli – Banda Aceh Seksi 2 3. Jalan Tol Binjai – Langsa (Seksi Binjai – Stabat)
3. Jalan Tol Lubuklinggau – Curup – Bengkulu (Seksi Bengkulu – Taba Penanjung)
4. Jalan Tol Pekanbaru – Padang (Seksi Pekanbaru – Bangkinang)
5. Jalan Tol Manado – Bitung
"Sementara, ruas jalan tol yang statusnya on-going atau masih dalam proses konstruksi pada tahun 2023 ini meliputi Jalan Tol IKN, Jalan Tol Serpong – Balaraja Seksi 1B, dan Jalan Tol Kuala Tanjung –Tebing Tinggi – Parapat Seksi 1-2," kata Hedy dalam keterangan resminya, Sabtu (18/11).
Ia mengatakan, Ditjen Bina Marga akan terus menyelesaikan amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) hingga akhir tahun 2024.
Baca Juga: Bicara di APEC CEO Summit, Jokowi Bilang RI akan Buat 300.000 Mobil Listrik di 2030
Utamanya untuk meningkatkan konektivitas jalan nasional melalui penyelesaian jalan dan jembatan Pansela Jawa dan perbatasan pada Kalimantan dan Papua.
Kemudian dukungan Ibu Kota Negara (IKN), dukungan jalan dan jembatan terhadap 5 Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP), dukungan jalan dan jembatan pada Pulau 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), dan jalan dan jembatan Trans Papua-Papua Barat, serta penyelesaian jalan tol Trans Sumatera bersama BPJT.
Selain itu, Bina Marga juga berupaya untuk melakukan percepatan peningkatan konektivitas Jalan Daerah melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023.
"Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas antar daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Ini Tol yang Habiskan Dana Rp12,5 T, Bikin Lampung-Palembang Tadinya 12 Jam jadi 3,5 Jam
Hedy mengungkapkan, pada Tahu Anggaran (TA) 2022, Ditjen Bina Marga berhasil menyerap anggaran sebesar Rp54,4 Triliun atau 93,71% dengan realisasi fisik sebesar 96,13%.
“Sedangka pagu alokasi anggaran Ditjen Bina Marga Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp49,31 triliun. Mengingat terdapat beberapa proyek penugasan baru dan penyelesaian major project, sehingga sampai November 2023 bertambah secara bertahap menjadi Rp78,96 Triliun,” jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Sebut RI Punya Ribuan Kilometer Tol, tapi Masih Kalah dari China
Penambahan tersebut berkaitan dengan penyelesaian proyek-proyek penugasan lainnya seperti IKN, KIT Batang, Penanganan Bencana Cianjur sebesar Rp1,412 Triliun, Dukungan Konstruksi JTTS sebesar Rp2,490 Triliun, Inpres Jalan Daerahsebesar Rp14,64 Triliun, Luncuran SBSN sebesar Rp1,58 Triliun, Luncuran dan Percepatan PHLN Rp2,70 Triliun, dan LMAN Rp6,37 Triliun).
Hingga saat ini, Ditjen Bina Marga telah menyerap sebesar Rp47,66 Triliun yaitu sekitar 60,36% atau lebih dari setengah total anggaran yang dialokasikan dengan progres fisik sebesar 71,42%.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.