Utamanya untuk meningkatkan konektivitas jalan nasional melalui penyelesaian jalan dan jembatan Pansela Jawa dan perbatasan pada Kalimantan dan Papua.
Kemudian dukungan Ibu Kota Negara (IKN), dukungan jalan dan jembatan terhadap 5 Destinasi Wisata Super Prioritas (DPSP), dukungan jalan dan jembatan pada Pulau 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal), dan jalan dan jembatan Trans Papua-Papua Barat, serta penyelesaian jalan tol Trans Sumatera bersama BPJT.
Selain itu, Bina Marga juga berupaya untuk melakukan percepatan peningkatan konektivitas Jalan Daerah melalui Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2023.
"Hal tersebut dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas antar daerah dan meningkatkan perekonomian masyarakat," ujarnya.
Baca Juga: Ini Tol yang Habiskan Dana Rp12,5 T, Bikin Lampung-Palembang Tadinya 12 Jam jadi 3,5 Jam
Hedy mengungkapkan, pada Tahu Anggaran (TA) 2022, Ditjen Bina Marga berhasil menyerap anggaran sebesar Rp54,4 Triliun atau 93,71% dengan realisasi fisik sebesar 96,13%.
“Sedangka pagu alokasi anggaran Ditjen Bina Marga Tahun Anggaran 2023 sebesar Rp49,31 triliun. Mengingat terdapat beberapa proyek penugasan baru dan penyelesaian major project, sehingga sampai November 2023 bertambah secara bertahap menjadi Rp78,96 Triliun,” jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Sebut RI Punya Ribuan Kilometer Tol, tapi Masih Kalah dari China
Penambahan tersebut berkaitan dengan penyelesaian proyek-proyek penugasan lainnya seperti IKN, KIT Batang, Penanganan Bencana Cianjur sebesar Rp1,412 Triliun, Dukungan Konstruksi JTTS sebesar Rp2,490 Triliun, Inpres Jalan Daerahsebesar Rp14,64 Triliun, Luncuran SBSN sebesar Rp1,58 Triliun, Luncuran dan Percepatan PHLN Rp2,70 Triliun, dan LMAN Rp6,37 Triliun).
Hingga saat ini, Ditjen Bina Marga telah menyerap sebesar Rp47,66 Triliun yaitu sekitar 60,36% atau lebih dari setengah total anggaran yang dialokasikan dengan progres fisik sebesar 71,42%.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.