Artinya, kata Nasir, perusahaan yang ada di holding BUMN tambang hanya akan menjadi sapi perah untuk membayar utang-utang Inalum.
Karena itu, legislator asal Riau itu pun memberikan saran agar membentuk panitia khusus (pansus) terkait Inalum.
Baca Juga: Video Saat Anggota DPR Cecar dan Usir Dirut Inalum dari Ruang Rapat
Data Rapat Dipermasalahkan
Rapat kemudian berlanjut. Anggota DPR yang menjadi peserta rapat lainnya turut berbicara. Tapi beberapa jam kemudian, Nasir kembali angkat bicara.
Kali ini, Nasir mempersoalkan data atau bahan rapat yang dibawa oleh perusahaan BUMN yang hadir dalam RDP tersebut. Nasir menyinggung bahan-bahan yang dibawa untuk rapat tidak lengkap.
“Itu yang kami khawatirkan. Makanya kita minta data detailnya. Kalau bapak sekali lagi gini, saya suruh bapak keluar dari rapat,” kata Nasir.
Mendengar ucapan anggota dewan itu, Orias tak diam. Ia menimpalinnya. “Kalau bapak suruh saya keluar, ya saya keluar,” ucap Orias.
“Iya, bapak bagus keluar, karena enggak ada gunanya bapak rapat di sini. DPR ini bukan buat main-main. Anda bukan main-main di sini!” kata Nasir dengan nada tinggi.
“Saya enggak main-main,” jawab Orias.
“Jadi, Anda kalau rapat, harus lengkap bahannya. Enak betul Anda di sini! Siapa yang naruh Anda di sini? Percuma naruh orang kayak gini. Ngerti? Kurang ajar Anda,” ujar Nasir masih dengan nada tinggi.
“Kurang ajar Anda di sini. Kalau Anda enggak senang, Anda keluar. Kau pikir punya saudara kau ini semua?” sambungnya lagi.
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI, Alex Noerdin, selaku pimpinan rapat kemudian menengahi. Selanjutnya, anggota Komisi VII DPR lainnya giliran memberikan pandangan.
Baca Juga: Donald Trump Dihardik Gubernur New York, Ini Sebabnya
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.