JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginstruksikan PT Pertamina agar memindahkan Depo Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo).
Hal ini dilakukan pasca insiden kebakaran hebat di Depo Pertamina Plumpang pada Jumat pekan lalu.
Rencananya, pemindahan ke lahan milik PT Pelindo mulai dikerjakan pada akhir 2024. Pembangunan memerlukan 2,5 tahun. Artinya masih ada waktu 3,5 tahun untuk rampung.
Erick juga menuturkan, akan dibuat buffer zone atau wilayah aman di sekitar depo berjarak 50 meter dari pagar. Tidak hanya depo, penerapan ini juga akan dilakukan di sejumlah kilang, pabrik, hingga smelter nantinya.
Merujuk dari Kompas.com yang melihat ke lapangan, lahan yang disiapkan oleh Pelindo itu berlokasi di kawasan New Priok Container Terminal (NPCT), Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara.
Dipantau dari NPCT 1, lahan yang nantinya bakal bernama NPCT 2 itu berdekatan dengan NPCT 1.
Baca Juga: Warga Tanah Merah Tolak Pembuatan Zona Aman Depo Plumpang, Pemerintah Beda Sikap
Divisi Pengendalian Proyek PT Pelindo Setyo Budiono mengungkapkan, lahan tersebut merupakan hasil proyek reklamasi dengan luas sekitar 83 hektar.
Dari luas lahan tersebut, Pelindo mempersiapkan 24 hektare untuk Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Pertamina.
"Nah, itu yang relokasi, itu nanti ada di sebelah sana. Itu luasnya sekitar 24 hektare. Hal itu bisa diperluas lagi, sampai luas yang dibutuhkan," kata Setyo di NPCT 1, Kali Baru, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (7/3/2023).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.