JAKARTA, KOMPAS.TV - PT Freeport Indonesia (PTFI) terus melakukan pemulihan setelah terjadinya banjir lumpur di area tambang yang diakibatkan curah hujan tinggi.
Vice President Corporate Communications PTFI Katri Krisnati mengatakan, sejak Minggu (12/2) malam telah melakukan upaya pembersihan di area terdampak yang meliputi area pabrik pengolahan konsentrat, conveyor, perkantoran, terowongan west gully dan jalan tambang.
"PTFI juga telah mulai melakukan perbaikan terhadap peralatan tambang dan akses jalan tambang yang mengalami kerusakan," kata Katri seperti dikutip dari Antara, Senin (13/2/2023).
Menurut Krisnati, produksi harian PTFI mendekati hampir lima juta pounds tembaga dan 5.000 ounces emas namun akibat kejadian banjir lumpur pada Sabtu (11/2), diperkirakan penjualan kuartal pertama 2023 akan lebih rendah dari prediksi. Yakni sebesar 900 juta pounds tembaga dan 300.000 ounces emas.
Baca Juga: Korban Jiwa akibat Banjir Bandang di Area Freeport Papua Tengah Bertambah Jadi Dua Orang
"Sehingga PTFI masih terus melakukan kajian atas dampak dari kejadian itu dan menyiapkan rencana pemulihan untuk melanjutkan operasi," ujarnya.
Dia menjelaskan, perkiraan awal aktivitas pabrik pengolahan diharapkan dapat mulai beroperasi kembali pada akhir Februari 2023 diikuti dengan aktivitas penambangan.
"Namun hal ini dapat berubah sesuai dengan hasil kajian yang telah selesai dilakukan tetapi tidak ada dampak terhadap rencana jangka panjang PTFI," ucapnya.
Dia menambahkan, 14 orang karyawan yang sempat tertahan dalam gedung perkantoran telah dievakuasi dengan aman dan saat ini dalam kondisi sehat dan tidak mengalami cedera.
"Saat ini aktivitas penambangan dan pengolahan masih dihentikan sementara untuk proses pemulihan," sebutnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Tol Cisumdawu Beroperasi Akhir Februari, Bisa Untuk Mudik Lebaran 2023
Sebelumnya, korba tewas akibat banjir bandang yang terjadi di area tambang Freeport, Mile 74, bertambah menjadi dua orang.
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Tembagapura AKP Ahmad Dahlan mengonfirmasi meninggalnya dua warga akibat banjir bandang tersebut.
Kedua korban jiwa itu berinisial JM dan NK, dan ditemukan di Mile 70, area tambang PTFI.
"Benar ada dua warga meninggal dunia, satu ditemukan tadi malam dan satunya lagi tadi pagi," kata Ahmad Dahlan, seperti diberitakan Kompas TV pada Minggu (12/2/2023).
JM dan NK biasanya melakukan aktivitas mendulang emas di area Mile 74 dan sekitarnya.
"Saat ini korban sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan," ujarnya.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Ingatkan Pengendara Moge Harley Davidson Jangan Arogan, Patuhi Lalu Lintas
Sebelumnya, Kapolres Mimika AKBP I Gede Putra menyebut pihaknya menerima laporan adanya dua orang hilang di sekitar area banjir.
Keduanya diduga merupakan pendulang ilegal yang kerap beraktivitas di lokasi tersebut.
"Untuk dua masyarakat yang kemarin hilang, tadi malam sudah ditemukan satu orang dalam kondisi meninggal dunia,” tuturnya.
Banjir bandang tersebut menerjang areal tambang emas PT Freeport Indonesia (PTFI) di Mile 74 Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (11/2/2023).
Banjir yang terjadi setelah hujan deras mengguyur Tembagapura tersebut mengakibatkan ekskavator dan mobil milik PTFI terseret derasnya air yang bercampur batuan.
Sumber : Antara, Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.