"Setelah travel bubble dan pertemuan selesai, tentu mereka bisa lepas dari karantina atau kembali ke negaranya," ujar Rudy.
Ia merinci, agenda acara G20 dibagi dalam 2 pertemuan. Pertama, pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral G20 pada 17 hingga 18 Februari. Kedua, pertemuan tingkat deputi jalur keuangan G20, pada 15 hingga 16 Februari 2022.
Kedua pertemuan tersebut digelar di Jakarta Convention Center, Jakarta, dan diadakan secara online maupun offline.
Sebanyak 389 delegasi akan hadir dalam pertemuan jalur keuangan G20. Dari jumlah tersebut, 175 delegasi akan hadir secara virtual, sedangkan 214 lainnya akan hadir secara langsung.
Baca Juga: Wagub DKI Pastikan Banjir dan Omicron Tidak Ganggu Pelaksanaan G20 di Jakarta
Berdasarkan data Panitia Jalur Keuangan G20, delegasi yang akan hadir secara fisik antara lain Amerika Serikat, Italia, Uni Eropa, Jepang, Arab Saudi, Afrika Selatan, Prancis, Argentina, Australia, Turki, dan Inggris.
Sementara delegasi yang akan hadir secara virtual antara lain China, India, Brazil, Meksiko, Korea Selatan, Rusia, Kanada, dan Jerman.
Meski berada dalam 'bubble' para delegasi akan tetap mendapat hiburan berupa pertunjukan atau pameran beragam budaya lokal dengan menghadirkan produk kerajinan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Adapula hospitality dinner yang akan menampilkan wayang 'Tale of Blencong' dengan cerita atau tema Presidensi G20 Indonesia yaitu 'recover together, recover stronger'
Para delegasi juga akan diajak untuk mengikuti program sosial, mulai dari berolahraga di sekitar kawasan Gelora Bung Karno hingga pemberian souvenir khas UMKM berupa tenun dan kopi.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.