JAKARTA, KOMPAS.TV- Setelah mundur sebagai Dirut Bukalapak, Muhamad Rachmat Kaimuddin kini bergabung dengan Kemenko Maritim dan Investasi. Ia menjadi Technology and Sustainability Development Special Advisor, alias Penasihat Khusus pada Bidang Teknologi dan Keberlanjutan.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan meminta Rachmat bisa segera memberikan pemikirannya, untuk membantu pemerintah agar lebih baik ke depannya. Serta memberi masukan agar kebijakan yang dibuat pemerintah pro kepada sektor usaha.
"Karena banyak sekali seperti masalah program Kalimantan Utara yang investasinya 132 miliar dolar, dan banyak program lain yang kita perlu mendapat pikiran tajam, cerdas, cermat, dan berorientasi kepada pasar," kata Luhut dalam konferensi pers, Senin (3/1/2021).
Baca Juga: Dirut Bukalapak Rachmat Kaimuddin Mengundurkan Diri
Luhut mengapresiasi kemauan Rachmat untuk mengabdi pada negara. Padahal pemasukan yang diterima Rachmat sebagai penasihat khusus tidak sebesar saat menjadi bos Bukalapak.
"Saya melihat keahlian saudara Rachmat sangat penting dan saya menghargai keberanian saudara Rachmat meninggalkan kenyamanan di dalam kedudukannya di sektor swasta dan bergabung dengan pemerintah. Tentu saja sangat berbeda treatment finansial yang diterimanya," tutur Luhut.
Ia menjelaskan, salah satu pertimbangan dipilihnya Rachmat adalah latar belakang pendidikan dan karirnya.
"Latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja yang solid secara profesional di bidang-bidang kunci yang telah ditekuninya selama ini membuat sosok beliau sangat diperlukan saat ini dan ditunggu kontribusinya dalam membangun negeri ini," tambahnya.
Baca Juga: Beli Mobil di Tahun Baru, Bisa Manfaatkan Kelonggaran DP 0 Persen
Sementara itu, dalam pesan video yang diberikan kepada para jurnalis, Rachmat menyatakan kesempatan untuk membantu Luhut dan negara adalah sebuah kehormatan.
"Ini adalah sesuatu, yang bisa saya bilang, saya bayangkan dari sejak kecil, berkesempatan bekerja untuk negara," ucapnya.
Rachmat menjabat sebagai Dirut Bukalapak sejak 2020, menggantikan pendiri Bukalapak Ahmad Zaky.
Rachmat juga pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Perencanaan untuk PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) atau kini bernama KB Bukopin, Managing Director PT Cardig Air Services, Chief Financial Officer PT Bosowa Corporindo, Managing Director PT Semen Bosowa Maros, Vice President Baring Private Equity Asia, dan Principal di Quvat.
Baca Juga: Inflasi Desember 2021 Tertinggi dalam 2 Tahun Terakhir
Dia meraih gelar Bachelor of Science dari Massachusetts Institute of Technology, Cambridge, MA, dan Master of Business Administration dari Stanford University, California, Amerika Serikat.
Saat menjadi Bos Bukalapak, Rachmat berhasil membawa Bukalapak sebagai unicorn pertama yang melantai di bursa saham. Setelah IPO pada 6 Agustus 2021 di BEI, Bukalapak berhasil menghimpun dana hingga Rp21,9 triliun.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.