JAKARTA, KOMPAS.TV - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, investor ritel milenial menjadi penyumbang utama penghimpunan dana di pasar modal tahun ini. Sehingga dari 180 penawaran umum sejak Januari hingga 7 Desember 2021, total dana yang terkumpul mencapai Rp335,8 triliun.
Hal itu diungkapkan Ketua OJK Wimbo Santoso, dalam rapat bersama Komisi XI DPR hari ini, Kamis (9/12/2021).
"Capaian ini jauh lebih besar dibandingkan capaian yang diperoleh pada tahun 2020 yang hanya Rp118,7 triliun," kata Wimboh seperti dikutip dari Antara.
Menurut Wimboh, pendapatan milenial yang tinggi banyak masuk ke pasar modal, lantaran mereka tidak bisa berbelanja seperti biasanya saat pandemi.
Baca Juga: Kabar Gembira! Belanja Online Dapat Potongan Rp100.000 dari Pemerintah, Ini Caranya
Jumlah uang yang masuk ke pasar modal itu masih akan terus bertambah. Masih akan ada 11 penawaran umum dengan nilai total Rp13,99 triliun yang akan segera diproses sampai dengan akhir tahun ini.
"Masyarakat ini (investor ritel milenial) punya disposable income yang tinggi karena mereka tidak punya ruang untuk spending atau konsumsi pada masa Covid-19 dan itu nanti didukung dengan pertumbuhan DPK (dana pihak ketiga) yang cukup tinggi, di atas 10 persen selama 2 tahun ini," kata Wimboh.
Secara keseluruhan Wimboh menyebutkan investor pasar modal tercatat terus meningkat signifikan di tengah pandemi. Yaitu menjadi 7,2 juta pada bulan November 2021 atau tumbuh 101,72 persen jika dibandingkan November 2020, di mana mayoritas yakni 99 persen merupakan investor ritel.
Baca Juga: Dear Milenial, Ini 5 Good Money Habit Biar Gajimu Enggak Numpang Lewat
Sedangkan dari 7,2 juta investor saham itu, generasi milenial dengan usia di bawah 30 tahun masih mendominasi sebesar 59,81 persen. Adapun nilai asetnya mencapai Rp44,32 triliun.
Investor milenial adalah investor yang usianya di bawah 30 tahun. Dari catatan OJK, pada 2017 investor pasar modal baru tercatat mencapai 1,11 juta orang. Kemudian meningkat di 2018 menjadi 1,6 juta orang, lalu di 2019 naik ke 2,48 juta orang, dan pada 2020 menjadi 3,88 juta investor.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.