JAKARTA, KOMPAS.TV – Arab Saudi berencana menaikkan kuota jemaah umrah yang sebelumnya 8 juta menjadi 30 juta per tahun pada 2030.
Melihat hal itu, membuat bisnis layanan pendukung (service provider) Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) dan Penyelenggara Ibadah Haji Khusus (PIHK) dinilai sangat potensial.
Bisnis tersebut mencakup pelayanan penginapan (hotel), tiket pesawat, dan land arrangement (LA) segala keperluan haji dan umrah di Tanah Suci, Mekah, Arab Saudi.
“Bisnis service provider perjalanan haji dan umrah sangat potensial. Kebutuhan para jamaah yang datang dari berbagai negara ke Tanah Suci hampir tiada henti sepanjang tahun,” tutur Saipul Bahri, President Director PT Arsy Buana Travelindo (ABT), dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/5/2021) seperti dikutip dari Kontan.co.id.
Menurut Saipul, total penduduk muslim Indonesia mencapai 215 juta atau 87% dari populasi dan 24% dari total dunia.
Setiap tahunnya, dalam kondisi normal, sebanyak 221 ribu jemaah haji asal Indonesia berangkat ke Arab Saudi.
Sebanyak 204 ribu di antaranya merupakan haji reguler dan sisanya 17 ribu haji VIP.
Baca Juga: Penyelenggara Perjalanan Umrah Tunggu Kepastian Protokol Resmi
Lebih lanjut, Saipul mengatakan, jumlah pendaftar haji terus meningkat dari tahun ke tahun.
Sehingga lama antrean terus bertambah.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.