Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Bukan Jakarta, Persentase Penduduk Miskin Terendah Ada di Bali

Kompas.tv - 17 Februari 2021, 07:00 WIB
bukan-jakarta-persentase-penduduk-miskin-terendah-ada-di-bali
Ilustrasi kemiskinan (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Dina Karina

Baca Juga: BPS Rilis Data Penduduk Indonesia Kebanyakan Pria, Begini Komentar Lucu Netizen

Pada periode itu, persentase penduduk miskin naik menjadi 9,78% dari jumlah penduduk, atau naik 0,37 poin persentase (pp) dari Maret 2019. Dampak ekonomi dari pandemi paling besar dirasakan  masyarakat lapisan bawah yang tinggal di perkotaan.

"Di sana bisa terlihat penduduk miskin perkotaan karena pandemi naik 1,32% sementara pedesaan alami kenaikan, tapi hanya separuhnya yakni 0,60%" terang Suhariyanto.

Tapi, lanjutnya, kalau dilihat komposisi jumlah penduduk miskin desa dan kota, di pedesaan masih jauh lebih tinggi dari kota dan itu perlu dapat perhatian.

Baca Juga: Hary Tanoe: Donald Trump Operator Hotel dan Lapangan Golf

Pemerintah: Angka Kemiskinan Berhasil Ditahan

Di sisi lain, pemerintah mengklaim berhasil menahan angka kemiskinan di level 10,19% pada September 2020.
Yaitu lewat perlindungan sosial menggunakan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

"Tanpa perlindungan sosial, Bank Dunia memperkirakan angka kemiskinan bisa mencapai 11,8%. Artinya, program PEN sepanjang 2020 diperkirakan mampu menyelamatkan lebih dari 5 juta orang menjadi miskin baru," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu, dalam siaran persnya, Senin (15/02/2021).

Sejak pandemi melanda tahun lalu, pemerintah memang sudah menggelontorkan uang ratusan triliun rupiah untuk sejumlah program perlindungan sosial. Program itu tak hanya menyasar kelompok warga miskin dan rentan, tapi juga kelas menengah.

Baca Juga: Ekonom: Bansos dan Vaksinasi Lebih Efektif Pulihkan Ekonomi Dibanding Bebas PPnBM

Seperti Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako, Bantuan Sembako Jabodetabek, Bantuan Sembako Tunai, Bantuan Langsung Tunai Dana Desa, Bantuan Beras PKH, Bantuan Tunai Penerima Kartu Sembako, Subsidi Gaji/Upah, dan Kartu Pra Kerja.

Ada juga pemberian diskon Listrik, Subsidi Kuota Internet untuk mendukung Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), Bantuan Subsidi Upah (BSU) BPJS Ketenagakerjaan dan tenaga pendidik honorer.

Realisasi program-program tersebut sepanjang 2020, mencapai Rp 220,39 triliun. Lebih tinggi dari alokasi awal sebesar Rp 203,9 triliun.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x