Kompas TV bisnis kebijakan

Antisipasi Mogok Jualan Pedagang Daging, Besok Pemerintah Gelar Operasi Pasar di Kramat Jati Jakarta

Kompas.tv - 20 Januari 2021, 20:57 WIB
antisipasi-mogok-jualan-pedagang-daging-besok-pemerintah-gelar-operasi-pasar-di-kramat-jati-jakarta
Ilustrasi: pedagang daging sapi yang dijual di los Pasar SS Klender, Jakarta Timur, Senin (21/7/2014). (Sumber: KOMPAS/IWAN SETIYAWAN(IWAN SETIYAWAN))
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Untuk mengantisipasi terjadinya mogok jualan dari pedagang daging, pemerintah akan menggelar operasi pasar, Kamis (21/1/2021) besok.

Hal itu sebagaimana disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Perikanan (DKPKP) DKI Jakarta Suharini Eliawati, Rabu (20/1/2021).

Baca Juga: Operasi Pasar Kedelai Disayangkan Perajin Tahu dan Tempe

Suharini mengatakan, operasi pasar akan digelar bekerja sama dengan Departemen Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian dan juga dari Kementerian Perdagangan. 

"Besok operasi pasarnya bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dengan Departemen Ketahanan Pangan Kementan," ujar Suharini saat dihubungi awak media melalui telepon, Rabu (20/1/2021). 

Suharini mengatakan, operasi pasar digelar di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur dan mulai dibuka pukul 09.00 WIB.

Dia menjelaskan, DKPKP hanya menyiapkan tempat untuk operasi pasar yang digelar oleh Kementerian Perdagangan dan juga dari Kementerian Pertanian. 

Terkait stok daging yang akan dipasok dalam operasi pasar, menurut Suharini, tergantung dari stok yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian. 

"Karena kalau operasi pasar itu ranahnya di teman-teman Kementan, kami siapkan pasar dan lokasinya," kata Suharini. 

Diketahui sebelumnya Sekertaris Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) DKI Jakarta Tb Mufti Bangkit mengatakan APDI se-Jabodetabek sepakat untuk melakukan aksi mogok selama tiga hari terhitung hari ini 20-22 Januari 2021.

Baca Juga: Pemerintah Kota Kediri Gelar Operasi Pasar Murni Untuk Stabilkan Harga Sembako

Mufti mengatakan, alasan utama dilakukannya mogok jualan tersebut lantaran harga daging sapi di rumah pemotongan hewan semakin meningkat. 

Saat ini harga perkilogram potongan sapi yang belum dipisah antara tulang dan kulitnya sebesar Rp 95.000 dan dinilai terlalu tinggi untuk dijual kembali ke pasar. 

Itulah sebabnya, kata Mufti, kenaikan harga daging tersebut bukan malah menguntungkan pedagang daging, malah membuat pedagang merugi.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x