JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo tegas mengatakan dirinya tak akan membiarkan anggota Polri yang melanggar aturan, baik etika maupun pidana, merusak citra dan marwah kepolisian.
Hal itu ia sampaikan dalam program Satu Meja The Forum Spesial 'Siasat Kapolri di Pusaran Kasus Sambo' di Kompas TV, Rabu (7/9/2022) malam.
Secara eksklusif, jurnalis senior Harian Kompas Budiman Tanuredjo berkesempatan mewawancarai Kapolri Listyo Sigit.
Berikut petikan wawancaranya.
Kelihatannya belakangan ini banyak anggota polisi yang dipecat, itu kebijakan Kapolri?
Saya kira itu memang komitmen kami dari awal, kan. Dan saya kira saat ini untuk menjaga, yang menurut saya, masih banyak kok anggota yang baik. Tapi ya itu tadi, kalau kemudian yang nyeleneh-nyeleneh itu nggak kami potong, merusak yang baik. Mereka akan turun morilnya.
Dan saya lebih memilih mereka tetap bertahan seperti itu, saya potong yang jelek, kan begitu saja.
Baca Juga: Wawancara Ekslusif Kompas TV: Kapolri Sebut Penyidik Sempat Ketakutan Selidiki Kasus Sambo
Apakah itu upaya agar Polri betul-betul sesuai dengan visi misi Kapolri yang presisi dan humanis?
Ikan busuk mulai dari kepala, kalau tidak bisa kita perbaiki, kita potong kepalanya, kan begitu? Tapi kan itu nggak cukup. Jadi kan sekarang harus kami, bahasa kami, “nggak usah terlalu banyak-banyak, yang melanggar langsung kami potong”. Sudah begitu saja.
Bapak nggak kasihan banyak anggota polisi yang bakal kena potong?
Justru karena saya sayang terhadap hampir 430 ribu anggota Polri dan 30 ribu anggota PNS yang selama ini juga saya lihat mereka sudah bekerja mati-matian. Saya lihat di daerah-daerah terpencil, tapi mereka semangat.
Jadi kalau hanya karena beberapa orang kemudian mereka jadi rusak, ya saya lebih baik potong yang bikin rusak daripada 430 ribu ini kemudian menjadi ikut terbawa rusak, kan begitu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.