KOMPAS.TV ー Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) tergabung dalam satgas yang dibentuk Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia (Keppres) Nomor 24 Tahun 2024.
Keppres tersebut terkait Satuan Tugas Pengawalan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XXI Tahun 2024 di Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatra Utara dan Pekan Paralimpiade Nasional XVII Tahun 2024 di Provinsi Jawa Tengah.
Karena itu, BNPT turut hadir lewat lewat serangkaian mitigasi ancaman teror untuk membantu kesuksesan penyelenggaraan Penutupan PON (Pekan Olahraga Nasional) XXI Tahun 2024 yang digelar di Stadion Utama Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat (20/9).
Serangkaian mitigasi ini meliputi asesmen sistem pengamanan, sosialisasi bahaya radikalisme terorisme hingga pemberian informasi intelijen.
Deputi Bidang Pencegahan Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Roedy Widodo mengatakan, TNI dan BNPT sudah menggelar serangkaian mitigasi ataupun pencegahan untuk menyukseskan penutupan PON XXI Sumut.
Pertama, keduanya berkolaborasi leeat asesmen atau penilaian pada objek vital strategis, transportasi, hingga pegawai berisiko tinggi, terutama pegawai di venue PON hingga pegawai hotel tempat atlet menginap.
Kedua, meningkatkan kesadaran masyarakat lewat sosialisasi bahaya radikalisme dan terorisme yang digelar di Sumut
“Kemudian kita juga berikan informasi intelijen dengan Polda Sumut dan Kodam I Bukit Barisan," jelasnya dalam Konferensi Pers BNPT di Media Center Utama PON XXI di Hotel Santika Sumut sebelum penutupan digelar.
Roedy juga menjelaskan, gelaran ini merupakan tanggung jawab seluruh komponen bangsa termasuk masyarakat sehingga maka penting untuk memastikan masyarakat memiliki imunitas diri dari ideologi pemecah persatuan ini.
"Kesuksesan PON XXI tanggung jawab kita bersama termasuk masyarakat, maka penting kita bekali masyarakat dengan pemahaman akan bahaya radikalisme terorisme sehingga mereka paham dan terbentuk lah daya cegah, daya lawan dan daya tangkal," ucapnya.
Sebelumnya, mantan Kepala Biro Perencanaan, Hukum dan Humas ini juga melakukan audiensi dengan Kepala Staf Komando Daerah Militer I/Bukit Barisan (Kasdam) Brigjen TNI Refrizal.
Dalam audiensi ini, Roedy menjelaskan hasil kinerja satuan tugas pengawalan penyelenggaraan PON.
"Kita berikan laporan pada Pangdam terkait satuan tugas pengawalan penyelenggaraan PON" ucapnya.
Sementara itu Brigjen Refrizal turut menjelaskan sinergi Kodam I Bukit Barisan dengan BNPT dalam pengamanan event olahraga terbesar se-Indonesia.
"Kita monitoring melalui aparatur kewilayahan, dan satuan bawah kita seperti Korem, Kodim dan juga saling bertukar informasi dengan BNPT. Kami ikuti perkembangannya," jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.