KOMPAS.TV – Dalam rangka memberikan keterbukaan informasi kepada publik, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim (IDX : BJTM) melaksanakan analyst meeting guna memaparkan kinerja keuangan Tahun Buku 2022.
Selama tahun 2022, Bank Jatim melanjutkan tren pertumbuhan kinerja positif bila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (Year on Year/ YoY).
Bertempat di Hotel Alila SCBD Jakarta, Analyst Meeting Bank Jatim dihadiri langsung oleh Direksi Bank Jatim yaitu Direktur Utama Busrul Iman bersama dengan Direktur Keuangan, Treasury & Global Services Edi Masrianto serta Direktur IT & Digital Zulhelfi Abidin.
Pada kesempatan tersebut, Busrul Iman memaparkan kinerja keuangan Bank Jatim Tahun Buku 2022 yang menunjukkan capaian positif dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).
Kinerja moncer Bank Jatim dimulai dengan pertumbuhan total kredit secara keseluruhan sebesar 8,06 persen (YoY) selama tahun 2022. Peningkatan penyaluran kredit Bank Jatim terjadi di seluruh segmen yang mana hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor.
Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang kenaikan tertinggi yaitu mengalami peningkatan sebesar 26,24% (YoY) atau tercatat Rp 6,34 Triliun hingga akhir 2022.
Tidak hanya itu saja, portofolio kredit Komersial juga mengalami peningkatan sebesar 7,02 persen atau tercatat Rp11,20 triliun. Kemudian yang lebih menggembirakan lagi, capaian kredit di sektor konsumsi juga meningkat signifikan dimana tumbuh sebesar 5,11 persen atau tercatat Rp28,65 triliun.
Baca Juga: Bank Jatim Hadirkan E-Retribusi (Si RATRI) di Pasar Perak Jombang
Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim tentu saja diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman. Hal tersebut terlihat dari rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 4,81% pada tahun 2022, berbanding 6,57 persen di tahun sebelumnya (YoY).
Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross Bank Jatim juga ikut menurun di angka 2,83%, berbanding 4,48 persen di tahun sebelumnya (YoY). Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut menunjukkan bahwa kualitas kredit Bank Jatim menjadi semakin sehat dan menjadi tanda adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi.
Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, Bank Jatim juga mencatatkan pertumbuhan pada Net Interest Income (NII) sepanjang tahun 2022 yang naik sebesar 4,40 persen (YoY) atau tercatat Rp4,81 Triliun. Sementara itu, biaya provisi melandai sebesar 10,54 persen (YoY) atau tercatat Rp387 Milliar.
Pertumbuhan yang signifikan di sektor UMKM ditopang oleh penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang cukup besar yaitu Rp104,6 Miliar selama tahun 2022.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.