Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
AMBON, KOMPAS.TV - Masjid Agung An-Nur ini berlokasi di desa Batu Merah Kecamatan Sirimau kota Ambon, masjid ini merupakan salah satu masjid tertua di Ambon yang didirikan pada tahun 1618 masehi atau sekitar abad ke enam belas.
Masjid ini menjadi simbol yang menggambarkan hubungan pela gandong antara warga muslim Batu Merah dan warga Desa Ema dan Passo yang merupakan warga masyoritas kristiani. Mereka saling membantu untuk merenovasi atau membersihkan masjid ini.
Menurut sumber Direktori Masjid Bersejarah Depertemen Agama RI tahun 1924 pada zaman pra kebangkitan nasional, masjid ini pernah menjadi tempat belajar ulama besar seperti Buya Hamka dan Bey Arifin bersama para ulama-ulama di sini.
Masjid ini juga menjadi lokasi berziarah bagi warga karena terdapat sebuah makam seperti tokoh penyebaran agama Islam di ambon yang dikenal dengan nama Habib Muhammad bin Syek Abu Bakar yang wafat pada abad ke 20 masehi. Di sebelah makam habib ada sebuah makam Raja Kaidipang ke XI Mohhamad Nurdin Korompot yang dibuang oleh Belanda dari Gorontalo pada abad ke 16.
Negeri Batu Merah ini merupakan kawasan pemukiman penduduk pemeluk agama Islam terbesar di kota Ambon. Salah satu keunikan budaya di negeri batu merah ini ialah saat pembangunan atau perbaikan masjid sering melibatkan dua desa yang memeluk agama kristiani yaitu desa Paso dan desa Ema yang merupakan pela dan gandong dari desa batu merah. Hubungan kekerabatan ini masih terus terjalin hingga saat ini.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.