KOMPAS.TV - Kondisi di jalur Gaza masih mencekam. Hamas menembakkan roket ke Israel, sementara militan Hamas menyerbu komunitas Israel.
Serangan balasan dilakukan Israel dan menyasar daerah kantong Palestina hingga memicu ledakan api.
Sebuah bangunan yang terkena serangan Israel di Kota Gaza runtuh. Serangan berlanjut, Senin (9/10/2023) dini hari.
Militer Israel merilis rekaman serangan udara di sepanjang perbatasan Gaza yang mengarah ke infrastuktur kelompok Hamas.
Asap hitam membumbung di langit Gaza Senin (9/10/2023) pagi akibat serangan Israel.
Relawan Lembaga Medis dan Kemanusiaan Mer-C yang saat ini berada di Gaza Palestina, Fikri Rofiul Haq mengatakan dentuman-dentuman suara ledakan masih terdengar jelas.
Fikri Rofiul mengatakan israel masih menggempur jalur Gaza dengan serangan udara menggunakan drone atau pesawat tanpa awak dan jet-jet tempur.
Korban semakin banyak yang berjatuhan serta korban luka juga semakin bertambah sehingga tim medis di RS Indonesia yang berada di Gaza kewalahan menangani para korban yang terus berdatangan.
Pemerintah Israel saat ini resmi menyatakan perang dan memberikan lampu hijau untuk membalas serangan Hamas.
Sementara itu di Rumah Sakit Indonesia di Gaza, petugas membantu para korban yang menjadi korban serangan balik militer milik Israel.
Sejak Senin subuh, RS Indonesia Gaza sudah menangani 400 korban terluka dan 60 orang meninggal karena serangan bom militer Israel.
Pengamat Timur Tengah, Broto Wardoyo menilai perlu bantuan negara lain untuk menghentikan konflik Palestina dan Israel.
Hal ini bisa dilakuakan negara yang memiliki kedekatan dengan Israel.
Serangan yang terjadi antara Hamas dan Israel menewaskan hapir 1.200 jiwa baik dari Palestina maupun Israel, sementara hampir 5.000 orang terluka.
Baca Juga: Cerita WNI di Palestina saat Israel Gempur Gaza: Dentuman-Dentuman Suara Masih Terdengar Jelas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.