JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang pengusaha asal Solo, Jawa Tengah ini mulai mengembangkan bisnis rolupat batik dan butik sejak tahun 2016 lalu.
Dia memulai bisnis itu karena kecintannya terhadap budaya batik warisan leluhur bangsa Indonesia.
Henny melihat, di berbagai daerah banyak UMKM batik yang masih kesulitan untuk memasarkan produknya.
Alhasil banyak di antara mereka bisnisnya belum bisa berkembang.
Dari situlah, Henny akhirnya mengajak ratusan UMKM batik di Jawa Tengah dan Jawa Timur bergabung di rolupat batik miliknya sebagai wadah menampung dan mengembangkan produk mereka.
Namun Henny tak sembarangan memilih UMKM.
Melalui proses kurasi yang ketat, setidaknya ada 35 UMKM batik yang sudah go internasional atau diekspor ke negara lainnya seperti Korea dan Jepang.
Usaha wadah pengembangan UMKM rolupat batik ini tidak lepas dari modal yang sebelumnya di ajukan di BRI senilai Rp3 miliar.
Namun kini Henny mendapatkan keuntungan dari pengembangan bisnisnya dengan omzet yang mencapai belasan miliar rupiah per bulannya.
Selain pembiayaan, Henny juga mendapatkan sejumlah pelatihan pengembangan usaha.
Di era digital seperti saat ini, Henny fokus untuk memasarkan produk batik binaannya melalui pemasaran digital atau online.
Dengan jangkuan yang luas dan tak terbatas, dia berharap akan semakin banyak negara lainnya melirik batik, dan mencintai segala produk batik sebagai budaya asli milik Indonesia.
Baca Juga: Dapat Pelatihan Manajemen Keuangan dari BRI, Omzet UMKM Egg Roll Narasa Gluten Free Capai Rp50 Juta!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.