CIANJUR, KOMPAS.TV - Di tengah rasa khawatir akan gempa susulan yang sewaktu-waktu mengguncang, warga kembali ke rumah mereka yang kini nyaris rata dengan tanah.
Dengan tenaga seadanya, bergotong-royong mereka mengais barang apa saja, yang masih bisa digunakan, dari balik reruntuhan.
Warga menyisir dari satu rumah, ke rumah lainnya, mencari pakaian hingga, beras dan bahan makanan.
Ini mereka lakukan, demi menyambung hidup, karena hingga Rabu (23/11) kemarin para penyintas gempa di Kampung Garung, Kecamatan Cugenang ini, belum menerima bantuan yang layak, dan mencukupi.
Masih di kecamatan cugenang, di Kampung Sawarna, Desa Sarampad, situasi yang tak jauh berbeda juga dihadapi ratusan korban gempa.
Sudah lebih dari dua hari, bayi, anak-anak, hingga warga lansia, mengungsi di bawah terpal seadanya, tanpa makanan, dan alas tikar yang layak, melawan dinginnya udara malam Cianjur.
Baca Juga: Selain Serahkan Bantuan, Ryan Dmasiv Berniat Hibur Pengungsi Korban Gempa Cianjur
Bantuan yang mengalir dari relawan kemanusiaan, tak cukup untuk menghidupi seluruh pengungsi.
Sebagian warga bahkan merogoh kocek sendiri, hingga meminjam uang ke temannya yang berada di luar kota, demi memenuhi kebutuhan hidup dan makan sehari-hari.
Di tenda pengungsian yang sama, seorang warga lansia bahkan membawa serta hewan ternak yang masih bisa ia selamatkan.
9 ekor kambing ini, menjadi satu-satunya bekal hidup Mamad, yang kini kehilangan tempat tinggal, beserta barang berharga di dalamnya.
Minimnya bantuan yang diterima, membuat para pengungsi di kampung ini berusaha mandiri, menyambung hidup dari sisa harta yang ada.
Bantuan makanan, obat-obatan, keperluan bayi, hingga kebutuhan sanitasi, masih sangat mereka butuhkan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.