JAKARTA, KOMPAS.TV - Ribuan warga Palestina mengantarkan jenazah Shireen Abu Akleh, jurnalis Al Jazeera yang ditembak mati tentara Israel, menuju pemakaman.
Pasukan bersenjata Palestina, memberi tembakan penghormatan ke udara, untuk jenazah Shireen.
Ribuan warga pun mengantarkan jenazah Shireen, mendekati pos pemeriksaan utama Israel, di Tepi Barat.
Jenazah Shireen, akan dimakamkan di Jerusalem, Jumat (13/05) waktu setempat.
Serangan Israel terhadap jurnalis ini, menuai kecaman dari berbagai elemen.
Baca Juga: Jelang Peringatan Kemerdekaan Israel, MUI Sampaikan Dukacita atas Wafatnya Jurnalis Al Jazeera
Presiden Palestina, Mahmoud Abbas memberikan penghormatan terakhir dan mengucapkan selamat tinggal.
Berbicara dalam upacara tersebut, Abbas mengatakan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian jurnalis perempuan keturunan Palestina dan pemegang paspor Amerika Serikat itu.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennet membantah tentaranya menembak wartawati Al Jazeera, bahkan menuding pihak Palestina sebagai penyebab tewasnya Shireen Abu Akleh.
Sekjen PBB, Antonio Guterres menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga Abu Akleh, dan mendesak otoritas terkait untuk melakukan penyeldikan yang transparan.
Bagaimana situasi di Palestina pasca penembakan terhadap wartawati Al Jazeera?
Apakah kejadian ini bisa makin memanaskan situasi di Timur Tengah?
Kompas TV bahas bersama Pengamat Timur Tengah dari Voice Of Palestine, Muztahid, dan Aktivis Kemanusiaan Indonesia di Palestina, Abdillah Onim.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.