JAKARTA, KOMPAS.TV - Kasus hepatitis akut kini semakin menjadi perhatian karena menyerang anak-anak.
Bahkan di Tulungagung, Jawa Timur, seorang anak usia tujuh tahun meninggal dunia diduga karena hepatitis akut.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmizi menyebut sudah ada lima orang anak yang dinyatakan suspek hepatitis akut meninggal dunia, tapi belum diketahui jenis hepatitis yang diderita pasien.
Sementara 10 orang lainnya masih dirawat.
Sebelumnya, tiga pasien anak yang dirawat di Rumah Sakit Dokter Ciptomangunkusumo, Jakarta, meninggal dunia; diduga karena hepatitis akut.
Seorang anak usia tujuh tahun di Tulungagung, Jawa Timur, meninggal diduga karena terjangkit hepatitis akut.
Korban meninggal, setelah dirawat di rumah sakit beberapa hari dan mengalami gejala-gejala hepatitis.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyebut, sejak ditemukan kasus pertama pada 27 April hingga saat ini, tercatat 15 kasus hepatitis akut di Indonesia.
Kemenkes, WHO, dan sejumlah negara, saat ini sedang meneliti untuk mengetahui penyebab pasti penyakit ini.
Gejala awal hepatitis akut pada anak ditandai dengan adanya mual muntah, sakit perut atau diare, dan demam ringan.
Sementara gejala sedang bisa terlihat dari warna urin yang pekat hingga kotoran berwarna putih.
Gejala berat hepatitis akut bisa ditandai dengan mata dan kulit menguning, kejang, hingga kehilangan kesadaran.
Hingga kini, pemerintah masih akan melakukan pengawasan untuk mencegah penularan hepatitis misterius di masyarakat.
Lantas, bagaimana antisipasi dan penanganan yang tepat? Khususnya bagi orang tua agar lebih paham mengenai hepatitis akut.
Kompas TV sudah terhubung dengan Profesor Hanifah Oswari , Dokter Spesialis Anak, Pokja Hepatologi dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.