KOMPAS.TV - Di ajang Piala Eropa 2020, setiap negara peserta menunjukkan ciri dan identitas timnya masing-masing melalui kostum yang dipergunakan di pertandingan.
Prestasi sebuah tim ketika berkompetisi mampu mendongkrak popularitas seragam yang mereka kenakan sehingga replikanya laris dibeli penggemar.
Hal ini tentunya mendatangkan keuntungan kepada setiap tim melalui bentuk kerja sama atau kontrak khusus, dengan brand pembuat kostum (apparel) dan kelengkapan pertandingan.
Dua pabrikan apparel sepak bola yaitu Nike dan Adidas menyuplai kostum untuk 17 dari 24 negara peserta Piala Eropa 2020.
Nike, pabrikan asal Amerika Serikat, menjadi penyuplai jersey untuk sembilan tim berbeda. 9 tim tersebut adalah Prancis, Inggris, Belanda, Portugal, Turki, Polandia, Kroasia, Finlandia, dan Slovakia.
Sementara itu, Adidas menempatkan logo mereka pada jersey delapan negara peserta. 8 tim tersebut yaitu Jerman, Spanyol, Rusia, Belgia, Skotlandia, Swedia, Wales, dan Hungaria,
Tujuh negara peserta Piala Eropa 2020 sisanya menggunakan apparel buatan brand lain seperti Puma, Hummel, Jako, maupun Joma.
Masing-masing negara memiliki nilai kontrak kostum dan kelengkapan pertandingan yang berbeda-beda.
Jerman menjadi negara peserta Piala Eropa 2020 dengan nilai kontrak apparel terbesar melalui kerja sama dengan Adidas.
Kontrak kerjasama dengan Adidas yang diumumkan oleh Asosiasi Sepak Bola Jerman (DFB), mempunyai nilai hingga 56 juta poundsterling atau sekitar 1,12 triliun rupiah.
Sementara itu, besaran nilai kontrak apparel terbesar kedua di antara negara peserta Piala Eropa 2020 dipegang oleh Prancis.
Nilai kontrak antara timnas Perancis dengan Nike, diperkirakan mencapai 43 juta euro per tahun atau hampir setara 863 miliar rupiah.
Di sisi lain, nominal kontrak apparel paling kecil dimiliki oleh timnas Makedonia Utara dengan Jako, yakni sebesar 400 ribu euro atau sekitar 8 miliar rupiah.(*)
Grafis: Joshua Victor
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.