Akan tetapi, dengan catatan cuaca sedang cerah dan langit gelap bebas polusi cahaya.
“Bisa dilihat langsung, atau dengan kamera digital jika ingin direkam,” ujarnya.
Selain itu, jika cuaca bagus dan mendukung, akan terlihat sebanyak 120 meteor per jam.
“Hujan meteor Geminid adalah peristiwa tahunan, setiap Desember ada. Jadi sama spesialnya dengan hujan meteor yang lain-lain,” jelasnya.
Mengenai prosesnya, hujan meteor Geminid ini terjadi ketika Bumi melintasi daerah sisa-sisa dari komet atau asteroid pada jalur orbitnya.
“Beda dengan hujan meteor lain yang biasanya dari ekor komet, Geminid ini disebabkan oleh debu sisa-sisa asteroid 3200 Phaethon,” terang Agus.
Asteroid yang tersisa akan terbakar ketika memasuki atmosfer Bumi, menciptakan efek "bintang jatuh".
Debu sisa dari asteroid 3200 Phaethon itu kemudian menghasilkan hujan meteor jika lihat dari permukaan Bumi.
Meskipun demikian, dipastikan bahwa hujan meteor ini tidak memiliki dampak pada Bumi.
“Tidak ada dampaknya (bagi Bumi),” pungkasnya.
Baca Juga: Soal Benda Langit yang Muncul di Yogyakarta, BRIN Sebut Meteor Sporadik, Apa Itu?
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.