JAKARTA, KOMPAS.TV - Puasa Tasua dan Asyura 9-10 Muharam 1446 hijriah bisa dilakukan mulai besok, Senin (15/7/2024).
Seperti diketahui, Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Muharam 1446 H pada Minggu (7/7).
Artinya, puasa Tasua 2024 atau 9 Muharam 1446 H jatuh pada 15 Juli 2024.
Sementara, puasa Asyura 2024 jatuh pada 10 Muharam 1446 H atau Selasa, 16 Juli 2024.
Menurut hadis riwayat Muslim, Rasulullah Saw. bersabda bahwa puasa di bulan muharam lebih utama setelah puasa Ramadan.
Baca Juga: Jadwal Puasa Tasua dan Asyura 2024, Ada Perbedaan NU, Muhammadiyah dan Pemerintah
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ، وَأَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعدَ الفَرِيضَةِ صَلاَةُ اللَّيْلِ. (رواه مسلم)
Artinya: “Diriwayatkan dari Abu Hurairah ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw bersabda: ‘Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah, Muharram, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam.” (HR Muslim).
Puasa pada hari-hari bulan Muharam yang lebih utama berdasarkan hadis dan penjelasan ulama adalah 10 hari pertama Muharam, termasuk di dalamnya hari Tasua (9 Muharam), hari Asyura (10 Muharam).
Anjuran berpuasa Asyura pada 10 Muharam didasarkan pada hadits Ibnu Abbas, seperti dikutip dari muhammadiyah.or.id.
عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا: أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا قَدِمَ الْمَدِينَةَ وَجَدَهُمْ يَصُومُونَ يَوْمًا يَعْنِي عَاشُورَاءَ فَقَالُوا هَذَا يَوْمٌ عَظِيمٌ وَهُوَ يَوْمٌ نَجَّى اللَّهُ فِيهِ مُوسَى وَأَغْرَقَ آلَ فِرْعَوْنَ فَصَامَ مُوسَى شُكْرًا لِلَّهِ فَقَالَ أَنَا أَوْلَى بِمُوسَى مِنْهُمْ فَصَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ
Dari Ibnu ‘Abbas radliallahu ‘anhuma bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam ketika tiba di Madinah, Beliau mendapatkan mereka (orang Yahudi) malaksanakan shaum hari ‘Asyura (10 Muharam) dan mereka berkata; “Ini adalah hari raya, yaitu hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan menenggelamkan Fir’aun. Lalu Nabi Musa ‘Alaihissalam mempuasainya sebagai wujud syukur kepada Allah”. Maka Beliau bersabda: “Akulah yang lebih utama (dekat) terhadap Musa dibanding mereka”. Maka Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan ummat Beliau untuk mempuasainya (HR. Bukhari).
Baca Juga: Teks Khotbah Jumat dari Kemenag: Keutamaan 10 Muharam 1446 H
نَوَيْتُ صَوْمَ تَاسُوعَاءَ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Tâsû’â-a lilâhi ta’âlâ.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.