“Itu ada alasannya, masyaqqah, kesulitan. Dalam maqashid syariah kan, ada hifdzunnafs ya, ada pertimbangan keselamatan jemaah,” tuturnya.
Buya Anwar juga sepakat dengan program murur yang disiapkan pemerintah di mana para jemaah lansia, dan yang berisiko tinggi serta pendampingnya, akan mulai diberangkatkan dari Arafah langsung menuju Mina sejak pukul 19.00 malam.
“Itu, kan, artinya sudah melewati malam, ya. Saya kira sah. Malam kan dimulai dari terbenamnya matahari," ungkapnya.
"Memang ada ulama menyatakan lewat jam 12 malam, tapi situasi dan kondisinya tidak memungkinkan. Melihat space (ruang) sekarang ini, saya punya kesimpulan memang tidak mungkin,” sambung Anwar.
Sebelumnya, Kemenag mencatat 45 calon haji Indonesia 2024 batal berangkat ke Tanah Suci.
Juru bicara Kemenag, Anna Hasbie, mengungkapkan 45 calon haji tersebut batal melaksanakan ibadah haji tahun ini meski visanya telah terbit.
"Ada 45 jemaah yang visanya sudah terbit, namun akhirnya batal berangkat karena beragam alasan. Sementara proses pemvisaan sudah ditutup sehingga sudah tidak dimungkinkan lagi dilakukan penggantian," kata Anna, Selasa, dikutip dari Kompas.com.
Anna menyebutkan, proses pemberangkatan jemaah haji reguler ke Arab Saudi juga sudah berakhir pada Selasa.
Sistem informasi dan komputerisasi haji Kemenag mencatat, dari 213.320 kuota haji reguler Indonesia, 213.275 orang telah berada di Arab Saudi.
"Sisa 45 jemaah ini angka terkecil dalam konteks serapan kuota haji. Jadi, haji 2024 itu terbanyak dalam kuota, tertinggi dalam serapan kuota. Angka serapan kuotanya mencapai 99,98 persen," kata dia.
Baca Juga: Jemaah Haji Patuna Mulai Survei Lokasi Pelemparan Jumrah di Malam Hari
Sumber : Kompas TV/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.