JAKARTA, KOMPAS.TV - Tinggal hitungan hari, bulan suci Ramadan akan segera tiba. Di bulan ini, seluruh umat Muslim di dunia bakal menjalankan ibadah puasa.
Selain puasa, amalan sunah juga bisa dilakukan selama Ramadan. Apalagi di bulan suci ini, pahala ibadah akan dilipatgandakan.
Dilansir dari nu.or.id, Ustaz M Tatam Wijaya mengatakan bahwa setidaknya ada sepuluh amalan sunah yang bisa menyempurnakan ibadah umat Islam di bulan Ramadan.
Kesepuluh amalan sunnah itu ia kutip dari kitab Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in halaman 194.
Sahur menjadi sunah karena dalam sahur ada keberkahan, dan itu tertulis dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari.
“Aktivitas sahur sendiri tercapai dengan menyantap sesuatu walaupun hanya sedikit atau hanya seteguk air. Waktunya adalah selepas tengah malam. Utamanya, ia diakhirkan selama tidak sampai masuk waktu yang diragukan: apakah masih malam atau sudah terbit fajar.” kata Tatam.
Ketika ummat Islam yakin bahwa telah masuk waktu magrib maka mereka dianjurkan untuk tidak menunda-nunda berbuka puasa. Hal itu tertuang dalam hadis yang diriwayatkan Abu Dawud.
“Sebuah riwayat menyebutkan, sebelum salat maghrib, Rasulullah saw. selalu berbuka dengan kurma basah. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan kurma kering. Jika tidak ada, beliau berbuka dengan air putih,” terangnya.
Baca Juga: Sekum PP Muhammadiyah: Ramadan Jadi Momentum Islah dan Kembali Rukun Pascapemilu
Membaca yang ma‘tsur sebelum atau setelah berbuka, antara lain dengan doa berikut:
اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِك آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Artinya, “Ya Allah, hanya untuk-Mu aku berpuasa, kepada-Mu aku beriman, atas rezeki-Mu aku berbuka, berkat rahmat-Mu, wahai Dzat yang maha penyayang di antara para penyayang.”
Hal ini dilakukan agar bisa menuanikan ibadah dalam keadaan suci, di samping khawatir masuk air ke mulut, telinga, anus, dan sebagainya jika mandi setelah fajar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.