JAKARTA, KOMPAS.TV - Sebentar lagi, umat Islam akan memasuki bulan Rajab 1445 Hijriah yakni dimulai pada Sabtu, 13 Januari 2024.
Banyak sekali keistimewaan di bulan Rajab, sehingga umat Islam dianjurkan untuk menyambutnya dengan amalan terbaik.
Bulan Rajab merupakan salah satu bulan haram, artinya bulan yang dimuliakan. Dalam Islam, terdapat empat bulan haram, yakni Dzulqa'dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Rasulullah SAW menyampaikan bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah SWT, sedangkan bulan Syakban adalah bulannya Rasulullah, sementara bulan Ramadan merupakan bulannya umat Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: 7 Amalan Bulan Rajab 2024 yang Pahalanya Besar, Ada Puasa, Memperbanyak Istigfar hingga Doa
Salah satu amalan bulan Rajab yang bisa dilakukan adalah berdoa. Rasulullah sendiri telah mencontohkan doa saat memasuki bulan Rajab.
Dengan doa ini, Rasulullah memohon agar diberikan keberkahan pada bulan Rajab dan Syakban serta dipertemukan dengan bulan penuh rahmat, bulan suci Ramadan.
Berikut doa menyambut bulan Rajab yang dicontohkan Rasulullah.
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî rajaba wasya‘bâna waballighnâ ramadlânâ
Artinya: "Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Syakban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadan."
Berikut sejumlah keistimewaan dan keutamaan bulan Rajab, dikutip dari Gramedia, Kamis (11/1/2024):
Saat bulan haram berlangsung, amalan saleh akan dilipatgandakan pahalanya. Sebaliknya, amalan buruk akan diberi hukuman besar.
Keutamaan bulan Rajab merupakan satu dari empat bulan haram yang dimuliakan Allah SWT. Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ ۚ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ ۚ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً ۚ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ
Baca Juga: Niat Puasa Rajab Sekaligus Qadha Ramadan dan Senin Kamis, Ini Ketentuannya
Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (QS. at-Taubah/9:36).
Salah satu peristiwa penting dalam Islam yang terjadi di bulan Rajab yaitu peristiwa Isra Mikraj, saat Nabi Muhammad SAW diangkat oleh Allah SWT ke langit ke-7.
Saat Isra Mikraj ini jugalah, titah untuk melaksanakan salat lima waktu dikeluarkan. Isra Mikraj menjadi salah satu keutamaan bulan Rajab yang dimuliakan ini.
Bulan Rajab juga jadi pertanda datangnya bulan Ramadan atau yang dikenal dengan bulan puasa.
Hanya berselang setelah bulan Syakban, setelah itu Ramadan tiba. Bulan Ramadan jadi salah satu bulan yang ditunggu-tunggu umat Islam.
Baca Juga: Puasa Rajab 2024 Berapa Hari Lagi? Ini Jadwal, Niat dan Keutamaannya
Imam Syafi’i dalam kitab Al-Umm menyebutkan:
بَلَغَنَا أَنَّهُ كَانَ يُقَالُ: إِنَّ الدُّعَاءَ يُسْتَجَابُ فِي خَمْسِ لَيَالٍ: فِي لَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، وَلَيْلَةِ الْأَضْحَى، وَلَيْلَةِ الْفِطْرِ، وَأَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَجَبٍ، وَلَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ
Artinya: “Telah sampai berita pada kami bahwa dulu pernah dikatakan: Sesungguhnya doa dikabulkan pada 5 malam: malam Jumat, malam hari raya Iduladha, malam hari raya Idul Fitri, malam pertama bulan Rajab dan malam nisfu Syaban.”
Keutamaan Bulan Rajab selanjutnya yakni bulan dilarang untuk berperang. Aturan larangan berperang ini sebelumnya sudah dimaklumatkan bangsa Arab sebelum kedatangan Islam.
Hal itu kemudian dikuatkan setelah Islam datang dengan turunnya larangan berperang di bulan-bulan haram termasuk Bulan Rajab.
Baca Juga: BMKG Beri Peringatan Dini Cuaca Ekstrem 11-12 Januari 2024, 30 Wilayah Diprediksi Hujan Lebat
Dalam Al-Qur'an Surat Al Baqarah ayat 217 Allah berfirman:
يَسْأَلُونَكَ عَنِ الشَّهْرِ الْحَرَامِ قِتَالٍ فِيهِ قُلْ قِتَالٌ فِيهِ كَبِيرٌ وَصَدٌّ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ وَكُفْرٌ بِهِ وَالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَإِخْرَاجُ أَهْلِهِ مِنْهُ أَكْبَرُ عِنْدَ اللَّهِ وَالْفِتْنَةُ أَكْبَرُ مِنَ الْقَتْلِ وَلا يَزَالُونَ يُقَاتِلُونَكُمْ حَتَّى يَرُدُّوكُمْ عَنْ دِينِكُمْ إِنِ اسْتَطَاعُوا وَمَنْ يَرْتَدِدْ مِنْكُمْ عَنْ دِينِهِ فَيَمُتْ وَهُوَ كَافِرٌ فَأُولَئِكَ حَبِطَتْ أَعْمَالُهُمْ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَأُولَئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
Artinya: “Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah, “Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi menghalangi (manusia) dari jalan Allah, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidil Haram, dan mengusir penduduknya dari sekitarnya lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh.” Mereka tidak henti-hentinya memerangi kalian sampai mereka (dapat) mengembalikan kalian dari agama kalian (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kalian dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.” (QS. Al Baqarah: 217)
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.