Rasulullah sedari kecil juga terbiasa untuk bekerja dan menghidupi diri. Ketika Muhammad kecil diasuh oleh Halimah, beliau juga diajari dan diberi amanah menggembala kambing.
Kelak, hal ini membentuk kepribadian Rasul saat dewasa.
Ketika beranjak dewasa, Muhammad muda pun ikut menjadi buruh, bekerja dengan pamannya Abu Thalib. Dikenal giat bekerja dan begitu amanah, ia pun menjadi kepercayaan.
Mereka berniaga dengan Khadijah, seorang perempuan mandiri yang memiliki usaha atas tangannya sendiri.
Muhammad muda pun akhirnya bekerja kepada Khadijah dan mendapatkan kepercayaan penuh darinya atas dedikasi, keuletan dan kejujurannya.
Kelak, sejarah mencatat, keduanya menikah dan memperjuangkan Islam.
Pengalaman-pengalaman itulah yang membentuk pribadi Rasulullah seperti yang kita kenal sekarang: beliau begitu membela kaum buruh dan menolak dengan tegas perbudakan.
Rasulullah juga begitu membenci mereka yang tidak memberi upah bagi para pekerja. Hak buruh dan mereka yang bekerja menjadi perhatian serius beliau, karena beliau juga pernah mengalami hal yang sama.
Ketika kewajiban pekerja telah dilaksanakan, sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dari Ibnu Umar RA, maka wajib kiranya untuk segera dibayar.
Sabda Nabi, “Berikanlah upah kepada buruh sebelum keringatnya kering.”
Tentu saja hal ini merupakan ucapan beliau yang begitu kuat dan menegaskan sikapnya sebagai seorang revolusioner sejati. Betapa tidak, di zaman itu, bahkan pekerja yang telah dibeli menjadi budak pun tidak akan mendapatkan upah dari pekerjaannya.
Wallahu a'lam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.