JAKARTA, KOMPAS.TV - Doa adalah bentuk komunikasi paling intim seorang hamba dengan Rabb-nya. Berdoa pada dasarnya bisa dilakukan kapan pun, di mana pun. Kenapa? Karena Allah mengerti segalanya tentang kita, segala aktivitas kita maupun keinginan kita, meskipun itu sekecil debu, Allah mengetahuinya.
Meski begitu, sebagai hamba, kita ingin doa kita dikabulkan. Keinginan agar doa cepat dikabulkan merupakan keinginan yang manusiawi, bukan?
Hal ini sesuai dengan firman Allah: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Ku-perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. AL Mu'min: 60)
Nah, sebenernya ada banyak waktu mustajab untuk berdoa. Berikut tiga di antaranya, yang mungkin tidak kita sadari adalah waktu yang mustajab.
Pertama, jeda antara azan dan ikamah.
Seringkali kita tidak sadar, jeda antara waktu azan dan ikamah merupakan salah satu waktu yang paling mustajab untuk berdoa. Waktu yang memang pendek dan biasanya diisi dengan sholawat maupun zikir.
Bahkan menurut Nabi, ketika doa dipanjatkan di waktu ini, sulit untuk tertolak.
Addu’au la yuroddu banal adzaani wal iqoomah
Artinya: Sebuah doa tidak akan tertolak jika dipanjatkan antara azan dan ikamah (HR. Abu Daud)
Kedua, usai sholat, apalagi di sepertiga malam.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.