Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SUKABUMI, KOMPAS.TV - Kisah seorang lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gajah Mada (UGM), yang memutuskan untuk bertani setelah lulus kuliah menarik perhatian warganet.
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, pria yang kini tinggal di Sukabumi, Jawa Barat, tersebut membenarkannya.
Melalui Twitter, pria berusia 22 tahun ini menjelaskan awal mula dirinya tertarik berlajar seputar pertanian. Dipa menceritakan dapat dukungan penuh dari keluarganya saat ia menyatakan ingin bertani.
Dipa mengaku, keinginannya untuk bertani berawal dari kekagumannya pada sang nenek. Menurut Dipa, ia sejak kecil sering melihat neneknya bercocok tanam.
"Dari kecil aku lihat nenek aku selalu bisa numbuhin banyak tanaman, di situ aku juga pengen kayak nenek aku, tapi aku gagal biasanya. Kata orang, tangan nenek aku itu dingin dan aku nggak, di situ aku selalu pengen tahu gimana bisa numbuhin tanaman dengan baik sampai akhirnya banyak belajar," jelas Dipa.
Dipa mengaku sudah mulai bertani sejak Maret 2020. Hasil dari usahanya saat mulai bertani tak semulus yang ia bayangkan sebelumnya. Dia mendapati ternyata banyak faktor yang sulit diperhitungkan misalnya fluktuasi harga, iklim, hama, dan penyakit.
Kini Dipa sudah dapat menjual hasil taninya berupa kangkung hingga bayam pada para pedagang sayur serta ibu-ibu di sekitar rumahnya.
Netizen pun merespons positif cerita yang dibagikan oleh pemuda bernama Dipa tersebut.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.