A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Fakta Pangdam Brawijaya dan Kapolda Tegur Keras Tiga Kepala Daerah Surabaya Raya

Kompas TV regional berita daerah

Fakta Pangdam Brawijaya dan Kapolda Tegur Keras Tiga Kepala Daerah Surabaya Raya

Kompas.tv - 10 Juni 2020, 05:05 WIB
fakta-pangdam-brawijaya-dan-kapolda-tegur-keras-tiga-kepala-daerah-surabaya-raya
Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Widodo Iryansyah bersama Kapolda Jatim Irjen Mohammad Fadil Imran melakukan kunjungan di Desa Temboro, Kec. Karas, Magetan, Jawa Timur. Pangdam dan Kapolda tegur tiga kepala daerah Surabaya Raya. (Sumber: (Dok. Kodim Magetan)
Penulis : Fadhilah

SURABAYA, KOMPAS.TV - Berakhirnya pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Wilayah Surabaya Raya (Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Surabaya) rupanya mendapat perhatian serius dari Pangdam V Brawijaya, Mayor Jenderal TNI Widodo Iryansyah.

Dia bahkan menegur keras Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, termasuk Bupati Sidoarjo, dan Bupati Gresik soal penanganan virus corona atau Covid-19.

Widodo Iryansyah meminta ketiga kepala daerah tersebut untuk lebih bersungguh-sungguh dalam menangani pandemi setelah PSBB Surabaya Raya berakhir.

Baca Juga: PSBB Surabaya Raya Berakhir, Begini Kata Gubernur Khofifah

Bukan tanpa alasan, Widodo menilai bahwa sampai saat ini para kepala daerah tersebut kurang serius menangani pandemi. Karenanya jumlah kasus Covid-19 di wilayah tersebut masih terus meningkat.

"Saya minta untuk menyelesaikan masalah Covid-19 ini jangan cuma pakai data, fakta atau drama dan sebagainya. Mari kita real semuanya," kata Widodo dalam rapat koordinasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jawa Timur, Senin (8/6/2020).

Widodo menuturkan, pemerintah daerah di Surabaya Raya tidak serius karena tak punya aturan tegas. Mulai dari Peraturan Wali Kota (Perwali) atau Peraturan Bupati (Perbup) terkait penanganan Covid-19 nihil.

Akibatnya, kerap terjadi pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat. Sebab, sejauh ini mereka yang melakukan pelanggaran hanya diberi peringatan, sehingga mengulanginya kembali di kemudian hari.

"Kalau memungkinkan Perwali dan Perbup dipertajam lagi. Berilah aturan Perwali dan Perbup dengan tegas. Kami siap mengawal,” ujarnya.

Baca Juga: Tiga Kepala Daerah Surabaya Raya Kompak Minta Tak Perpanjang PSBB, Protokol Diperketat

TNI-Polri Siap Kawal

Menurut Widodo, Panglima TNI bahkan telah menginstruksikan untuk membantu daerah dalam mendisiplinkan masyarakat di tempat-tempat keramaian dari tanggal 1 sampai 14 Juni 2020.

Adapun operasi tersebut akan dilakukan di bandara, stasiun, dan tempat layanan publik demi keselamatan bersama.

"Kita bantulah. Bahkan panglima TNI sudah menginstruksikan lewat telegram untuk kita melakukan operasi pengetatan protokol kesehatan selama dua minggu di tempat-tempat keramaian, dan ini sudah kami lakukan," ucapnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x