Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV – Teluk Tomini diguncang gempa berkekuatan magnitudo 5,5. Gempa tektonik di Pulau Sulawesi itu terjadi sekitar pukul 09.34 Wita, Senin (8/6/2020).
Gempa ini dirasakan di wilayah Gorontalo pada skala II - III MMI, di Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Taliabu skala II MMI.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami Badan Meterologi Klimatologi dan Geofisika, Rahmat Triyono menjelaskan, hasil analisis menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,1.
“Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 0,46 Lintang Selatan dan 124,31 Bujur Timur, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 98 km arah Selatan Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara pada kedalaman 76 km,” ujar Rahmat Triyono dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: 20 Kali Gempa Susulan Di Sabang
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, kata Rahmat, gempa yang terjadi merupakan jenis menengah akibat aktivitas subduksi lempeng laut Maluku.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).
Guncangan gempa ini dirasakan masyarakat di daerah Gorontalo pada skala II-III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah.
Sementara di Bitung, Minahasa, Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Taliabu pada skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda ringan yang digantung bergoyang.
“Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” ujar Rahmat Triyono.
Baca Juga: Perkantoran Jakarta Dibuka: Anies Ingatkan Protokol Kesehatan, Penumpang KRL Mengular
Dari hasil pemodelan BMKG menunjukkan gempa ini tidak berpotensi tsunami. Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” papar Rahmat Triyono.
Ia juga meminta masyarakat menghindari dari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan cukup tahan gempa, atau tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke rumah ," pungkasnya.
Baca Juga: Gempa Bermagnitudo 7,1 Guncang Daruba Maluku Utara, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.