A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

109 Tenaga Medis di RSUD Ogan Ilir Dipecat, Direktur: Mereka Takut Tangani Pasien Corona

Kompas TV regional berita daerah

109 Tenaga Medis di RSUD Ogan Ilir Dipecat, Direktur: Mereka Takut Tangani Pasien Corona

Kompas.tv - 20 Mei 2020, 23:44 WIB
109-tenaga-medis-di-rsud-ogan-ilir-dipecat-direktur-mereka-takut-tangani-pasien-corona
Petugas medis memeriksa kondisi pasien di ruang isolasi saat simulasi Penanganan Pasien Corona di Rumah Sakit Lavalette, Malang, Jawa Timur, Jumat (13/3/2020) (Sumber: KOMPAS.COM)
Penulis : Tito Dirhantoro

OGAN ILIR, KOMPAS TV - Ratusan tenaga medis yang bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ogan Ilir Sumatera Selatan dikabarkan telah dipecat.

Tidak tanggung-tanggung, informasi yang beredar menyebut jumlah tenaga medis yang dipecat berstatus honorer itu mencapai 110 orang.

Mereka yang dipecat karena melakukan aksi mogok kerja lantaran protes dan menginginkan agar Direktur RSUD Ogan Ilir dievaluasi.

Ketika dikonfirmasi, Direktur RSUD Ogan Ilir, Roretta Arta Guna Riama, meluruskan informasi tersebut. Dia membenarkan terjadi pemecatan itu. Hanya, jumlahnya bukan 110 tetapi 109 orang.

Baca Juga: Tenaga Medis RSUD Ogan Ilir Mogok Kerja, Ini Tuntutan Mereka

“Ya keputusan ditangan bupati, SK TKS (tenaga kerja sukarela) yang menerbitkan bapak bupati. Jadi, yang bisa memecat bapak bupati. Tapi jumlahnya 109 orang (bukan 110),” kata Roretta di Ogan Ilir, Rabu (20/5/2020). 

Roretta mengungkapkan, SK pemecatan para peserta aksi mogok bahkan sudah keluar, cuma belum diserahkan kepada yang bersangkutan.

“Sudah (dikeluarkan), tapi belum (diberikan), baru dtandangani beliau, nanti pihak kepegawaian yang menyampaikan,” katanya.

Menurut Roretta, para tenaga medis yang melakukan mogok kerja karena mereka takut menangani pasien Covid-19.

“Mereka takut menangani pasien Covid-19, bahkan mereka lari jika melihat pasien Covid-19,” kata Roretta.

Baca Juga: Indonesia Terserah, Ketika Tenaga Medis Kecewa




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x