A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Ibu dari Gadis yang Dibunuh 2 Kakak Kandung Depresi, Kerap Tiba-tiba Menjerit dan Menangis

Kompas TV regional berita daerah

Ibu dari Gadis yang Dibunuh 2 Kakak Kandung Depresi, Kerap Tiba-tiba Menjerit dan Menangis

Kompas.tv - 14 Mei 2020, 02:45 WIB
ibu-dari-gadis-yang-dibunuh-2-kakak-kandung-depresi-kerap-tiba-tiba-menjerit-dan-menangis
Aparat kepolisian di Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan tengah melakukan pengamanan di lokasi pembunuhan seorang gadis remaja dengan modus kesurupan massal dan penyanderaan. Minggu, (10/5/2020). (Sumber: KOMPAS.COM/ABDUL HAQ YAHYA MAULANA T.)
Penulis : Tito Dirhantoro

Baca Juga: Tragis! Seorang Gadis Tewas Dikeroyok Keluarga karena Behubungan Intim dengan Sepupu

Hasil penyidikan sementara, dua eksekutor pembunuhan ada dua orang, yakni Rahman bin Darwis kaka pertama korban dan Suprianto alias Anto bin Darwis kakak keempat korban.

Selain menahan dua orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka, Polres Bantaeng juga mengamankan tujuh orang lainnya di salah satu ruangan di kantor Polres Bantaeng.

Wawan menjelaskan, kasus pembunuan sadis ini terungkap setelah keluarga DA (50) terdiri atas A, sang istri DA, dan enam anak kandungnya serta dua menantunya menahan tiga warga kampung yang melintas di depan rumahnya yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25).

Saat itu ketiganya diinterogasi soal perbuatan mesum yang melibatkan saudara kandungnya RO. Saat interogasi berlangsung, terdapat unsur penganiayaan.

Itu terlihat dari dua orang yang ditahan yakni Enal yang mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang. Kemudian Sumang mengalami luka gores di bagian telinga. Sedangkan Ifandi tidak mengalami luka.

Baca Juga: Sekeluarga Bunuh Anak Remaja karena Dianggap Memalukan Keluarga

Polisi yang mengetahui ada penyanderaan oleh keluarga DA terhadapketiga orang tersebut, langsung datang ke lokasi pada Sabtu (9/5/2020) sekitar pukul 11.30 Wita.

Keluarga tersebut diminta polisi untuk menyerahkan diri. Namun negosiasi berjalan alot. Keluarga tersebut menolak dan memilih bertahan di rumah.

Sekitar pukul 16.00 Wita, Kapolres Bantaeng AKBP, Wawan Sumantri, bersama Dandim turun langsung ke lapangan.

Lagi-lagi negosiasi gagal dilakukan. Kapolres pun memerintahkan anggota menangkap seluruh keluarga tersebut secara paksa.

Pada pukul 17.30 Wita, polisi mulai mengamankan seluruh anggota keluarga tersebut. Penangkapan berlangsung dramatis.

Baca Juga: Sebelum Dibunuh, Perempuan Pekerja Salon di Medan Disetubuhi Mantan Pacar Saat sedang Pingsan

Satu dari keluarga tersebut keluar masuk dengan sebilah badik dipinggangnya, namun akhirnya berhasil direbut oleh polisi. Mereka akhirnya berhasil dilumpuhkan sekitar Pukul 18.10 Wita.

Pukul 18.30 Wita, satu keluarga ini digiring ke Polres Bantaeng dengan pengawalan ketat. Setelah semua anggota keluarga digelandang ke Poles Bantaeng, petugas menggeledah rumah pannggung tersebut.

Saat itulah, petugas menemukan mayat RO dengan kondisi mengenaskan di kamar paling belakang. Terdapat luka parah bekas benda tajam di leher korban.

Di kamar itu, petugas juga menemukan barang bukti berupa sebilah badik, parang, dan satu buah tombak serta darah yang tertampung di bawah kolong rumah yang sengaja ditadah.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x