Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SUKABUMI, KOMPASTV – Jahe, jahe, dan jahe.
Semenjak kasus covid-19 masuk ke Indonesia, apa pun makanan atau minuman yang mengandung jahe kini laris diburu warga.
Salah satunya yang ini, permen jahe.
Bahkan, tempat produksi permen jahe yang ada di Jalan Babakan Jampang, Cikole, Kota Sukabumi, Jawa Barat, sempat kewalahan dengan jumlah permintaan yang naik drastis bahkan hingga 100 persen.
Biasanya rumah produksi ini hanya memproduksi 5 kwintal, kini meningkat menjadi satu ton permen jahe. Peningkatan penjualan ini sudah terjadi sejak sebulan terakhir.
Di tengah permintaan yang tinggi, para pedagang permen jahe kini mengeluhkan kelangkaan jahe yang berimbas pada naiknya harga jahe mentah yang mencapai 40.000 rupiah per kilogram. Sehingga harga permen jahe per kilogram kini dijual 24.000 Rupiah, naik 3.000 Rupiah.
Permen jahe ini biasanya dikemas dan dikrim ke sejumlah daerah seperti Bekasi dan Bandung. Namun tak jarang pembeli datang langsung ke rumah-rumah produksi permen jahe untuk mendapatkan permen yang lebih banyak, baik untuk dikonsumsi sendiri maupun untuk dijual kembali.
Warga percaya jahe merupakan tanaman herbal yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dianggap mampu menangkal virus corona. Ditambah permen jahe digemari karna bisa menghangatkan tubuh dengan rasa yang manis.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.