Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Rekayasa penculikan bermula pada Sabtu, 7 Maret 2020.
Saat itu pelaku sekaligus korban sedang berselisih dengan adiknya, karena ia menghilangkan sandal milik orangtuanya.
Remaja 12 tahun tersebut berusaha melakukan pencarian hingga ke persawahan tempatnya bermain dan tidak ditemukan.
Ternyata, sandal tersebut berada di rak sepatu rumahnya.
Baca Juga: Remaja Tega Bunuh Balita, Psikolog: Bukan Hanya Kecerdasan IQ Anak, Tapi EQ Anak Juga Penting
Tidak hanya itu saja, ia juga sempat meminta sepatu baru ke kedua orangtuanya namun tidak kunjung dibelikan.
Kekecewaan pelaku memuncak saat kakaknya justru menyuruhnya pergi dari rumah, karena ia terlihat murung.
Atas kejadian ini, korban sekaligus pelaku mengaku kecewa dan sakit hati terhadap saudara dan kedua orangtuanya, karena ia merasa diperlakukan berbeda.
Karena perasaan tersebut, ia pun bersembunyi di kolom rumah keluarganya hingga tertidur.
Saat terbangun, ia nekat mengonsumsi obat-obatan seperti yang ia lihat di sinetron.
Agar terkesan dramatis, ia juga mengikat kedua tangannya menggunakan tali yang ia temukan di dekat tempatnya bersembunyi.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.