Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Nasib Yus Yunus (26) berakhir tragis. Sang sopir asal Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), itu tewas setelah menjadi korban aksi main hakim sendiri.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Trans Nabire, Dogiyai Papua, Minggu (23/2/2020).
Ironisnya, aksi penghakiman massa itu berlangsung di hadapan beberapa anggota polisi bersenjata.
Berikut fakta-fakta terkait tewasnya Yus Yunus setelah dihakimi massa sebagaimana dikutip dari Kompas.com:
Baca Juga: Tabrak 10 Pengendara Motor, Pelaku Babak Belur Diamuk Warga
1. Bukan karena Tabrak Babi
Melansir Tribunnews, peristiwa bermula ketika Yunus mengendarai truk dan melintas di Jalan Trans Nabire, Dogiyai.
Yunus berhenti saat mengetahui ada warga bernama Damianus tewas setelah menabrak babi.
Yunus melaporkan hal tersebut dan menuju ke lokasi bersama polisi. Namun massa mengganggap Yunus yang menabrak Damianus hingga tewas.
Warga pun menganiaya Yunus hingga tewas di hadapan polisi yang membawa senjata.
Kesalahpahaman tewasnya Damianus itu diiyakan oleh Bupati Dogiyai Yakobus Dumupa.
"Karena tersulut emosi melihat kematian Demianus Mote yang dicurigai ditabrak oleh truk. Sehingga diharapkan untuk tidak mengembangkan dan menyebarluarkan isu seolah-olah nyawa babi dibalas dengan nyawa manusia," kata Bupati.
2. Bupati Minta Maaf
Yakobus menambahkan, kejadian ini tidak berhubungan dengan masalah politik, rasisme, agama maupun suku.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.