A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Di Tapal Batas, Prajurit TNI Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI sambil Mengajar Murid SD

Kompas TV regional berita daerah

Di Tapal Batas, Prajurit TNI Menjaga Keutuhan Wilayah NKRI sambil Mengajar Murid SD

Kompas.tv - 16 Januari 2020, 13:38 WIB
di-tapal-batas-prajurit-tni-menjaga-keutuhan-wilayah-nkri-sambil-mengajar-murid-sd
Prajurit TNI tampak sedang mengajar anak-anak Sekolah Dasar (SD) YPK Pengharapan Forwasi Wallay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Kamis (16/1/2020). (Sumber: Pendam XVII/Cenderawasih)
Penulis : Deni Muliya

PAPUA, KOMPAS.TV - Ada aktifitas lain bagi prajurit TNI yang bertugas di perbatasan wilayah timur Republik Indonesia dengan Papua Nugini (RI-PNG).

Biasanya, prajurit TNI ini selalu sigap dengan tugasnya menjaga keamanan dan keutuhan negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) di tapal batas itu.

Namun, kali ini, mereka punya aktifitas tambahan lain atas kesadarannya sendiri, yakni mengajar anak-anak di sekolah dasar (SD) setempat.

Adalah Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif Raider 509/Kostrad Letkol Inf Wira Muharrohmah yang melakukan hal tersebut. 

Letkol Inf Wira Muharrohmah yang peduli pada pendidikan ini mengajar di Sekolah Dasar (SD) YPK Pengharapan Forwasi Wallay, Distrik Senggi, Kabupaten Keerom, Papua. Kamis (16/1/2020).

“Saya terjun langsung untuk membantu mengajar murid-murid SD di sini,” ujar Letkol Inf Wira.

Baca Juga: Prajurit TNI AU Bantu Evakuasi Korban Banjir Jakarta

Hal tersebut sebagaimana rilis tertulis yang diterima Kompas.TV dari Kolonel Cpl Eko Daryanto, Kamis (16/1/2020).

Kapendam XVII/Cenderawasih ini mengungkapkan, prajurit TNI tidak hanya menjaga keutuhan NKRI, tapi mereka juga peduli dengan dunia pendidikan. 

"Ini merupakan wujud perhatian kami akan dunia pendidikan. Makanya kami melihat secara langsung kondisi siswa/i di sekolah itu", kata Wira.

Wira melanjutkan, dalam pantauannya selama bertugas di tapal batas, salah satu kendala yang dihadapi sejumlah sekolah yang ada di perbatasan adalah kurangnya tenaga guru atau tenaga pendidik, sehingga kegiatan pembelajaran terhambat. 

“Bertolak pada hal tersebut, saya berinisiatif membantu pelaksanaan proses belajar mengajar di SD YPK Pengharapan Forwasi Wallay dengan terjun langsung sebagai tenaga pendidik,” tutur Wira.

Beberapa prajurit dari Pos Kotis juga sudah membantu mengajar di sekolah tersebut sejak Senin pekan lalu.

Sejauh ini, lanjut Wira, sudah banyak hal yang diajarkan seperti  membaca, menulis dan berhitung (calistung). 

Selain itu, diajarkan pula materi tentang wawasan kebangsaan, yang diharapkan dapat diketahui sejak dini oleh para siswa-siswi di sekolah.

“Dalam materi wawasan kebangsaan yang diberikan, diharapkan dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air dan saling peduli  dalam hati peserta didik antara satu dengan yang lainnya sejak dini”, katanya.

Kegiatan prajurit TNI yang peduli dengan dunia pendidikan itu ditanggapi positif oleh pihak sekolah.

Baca Juga: Ini Dia Prajurit TNI Berprestasi - SEMARAK SATRIA (3)

Kepala Sekolah, Yosua Sima Forki,  menuturkan bahwa di sekolahnya memiliki siswa berjumlah 75 orang, terdiri  dari 6 rombongan belajar, yaitu dari kelas 1 sampai kelas 6. 

Setiap kelas terdiri dari 10 sampai dengan 20 siswa. 

Selain itu, sekolah ini juga  memiliki 4 orang guru, yang terdiri atas tiga guru pegawai negeri dan satu tenaga honorer. 

Namun mereka tidak bisa selalu hadir bersama dikarenakan  tempat tinggalnya yang saling berjauhan dari sekolah. 

“Kami sangat  berterimakasih kepada Dansatgas beserta anggotnya yang bertugas di perbatasan dapat secara langsung datang dan mau mengajar murid-murid di SD kami", ungkap Yosua Sima Forki.

 “Di sini kami sangat kekurangan guru yang bisa mengajar siswa, sehingga banyak kendala yang dihadapi pada saat proses belajar mengajar,” Yosua menegaskan.
 




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x