SLEMAN, KOMPAS.TV - Pria berinisial AM ini ditangkap petugas Ditreskrimsus Polda Daerah Istimewa Yogyakarta dalam kasus penyalahgunaan bahan bakar minyak bersubsidi jenis bio Solar. Guna melancarkan aksinya, tersangka membeli bio Solar di sejumlah SPBU menggunakan barcode Mypertamina palsu, yang diakui dibeli secara daring. Tersangka juga memodifikasi kapasitas tangki mobilnya demi mendapatkan bio Solar dalam jumlah banyak.
Dalam sehari, tersangka bisa mendapatkan 300 liter bio Solar, yang kemudian ditimbun dan dijual kembali dengan harga lebih mahal kepada perseorangan maupun kalangan industri.
“Pengungkapan penyalahgunaan BBM bersubsidi dengan modus pelaku berinisial AM melakukan penggantian isi kapasitas tangki mobil Isuzu, yang biasanya tangki 40 diganti dengan yang kapasitas 100 liter, dengan cara yang bersangkutan membeli secara online barcode Mypertamina," ujar Kombes Pol Widhanto Hadicaksono, Dirreskrimsus Polda DIY.
Pihak Pertamina menyebut, modus yang digunakan tersangka ini memanfaatkan kelemahan barcode dari edisi awal, dimana saat dilakukan scan oleh petugas SPBU, foto kendaraan konsumen tidak ikut ditampilkan dalam aplikasi Mypertamina. Pihak Pertamina berjanji akan menjadikan kasus ini sebagai bahan evaluasi.
"Kami akan meningkatkan evaluasi pak. Tadi disampaikan memang ada edisi-edisi yang begitu barcode di scan ya, itu ada yang muncul jenis kendaraanya, tapi ada juga edisi yang belum sampai ke situ. Nah mungkin ini akan kita minta kepada SPBU-SPBU untuk meningkatkan atau meupgrade piranti edisi," kata Weddy Surya Windrawan, Sales Area Manager Retail Yogyakarta.
Akibat perbuatannya, tersangka kini dijerat pelanggaran Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi, dengan ancaman penjara paling lama enam tahun, serta denda Rp6 miliar. Dari tangan tersangka, polisi menyita beragam barang bukti, diantaranya satu unit mobil bertangki modifikasi, belasan jerigen bio solar, sejumlah barcode dan plat palsu, serta uang tunai.
#pertamina #solar #spbu
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.