JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya pengaruh Bibit Siklon Tropis 99S yang berdampak terhadap gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jawa Barat.
Fenomena ini juga menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar wilayah Jawa Barat.
Akibatnya, potensi peningkatan awan hujan dan intensitas hujan di wilayah tersebut, terutama di Kabupaten Sukabumi, menjadi sangat tinggi.
"BMKG mencatat bahwa pada periode 3-4 Desember 2024, curah hujan di Kabupaten Sukabumi mencapai kategori ekstrem dengan intensitas lebih dari 150 mm per hari," katanya.
"Hal ini berkontribusi pada bencana banjir di wilayah Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, yang memerlukan perhatian serius," jelas pihak BMKG kepada Kompas.tv.
BMKG memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut di antaranya:
Baca Juga: 20 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor, Begini Situasi di Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Ratu
"Selain itu, masyarakat juga diminta untuk lebih aktif dalam merespons peringatan dini dari BMKG dan siap bertindak sesuai dengan informasi yang diterima," jelas pihak BMKG.
Beberapa langkah penting yang direkomendasikan meliputi:
"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana," tulis pihak BMKG kepada Kompas.tv melalui rilis resminya, Kamis.
Baca Juga: Banjir di Poso Pesisir Rendam Ratusan Rumah
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.