Kompas TV regional jawa barat

BMKG: Bibit Siklon Tropis dan Curah Hujan Ekstrem Sebabkan Banjir di Sukabumi

Kompas.tv - 5 Desember 2024, 20:41 WIB
bmkg-bibit-siklon-tropis-dan-curah-hujan-ekstrem-sebabkan-banjir-di-sukabumi
Suasana banjir bandang yang terjadi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Rabu (4/12/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Kiki Luqman | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya pengaruh Bibit Siklon Tropis 99S yang berdampak terhadap gelombang tinggi di wilayah perairan selatan Jawa Barat. 

Fenomena ini juga menyebabkan terbentuknya daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar wilayah Jawa Barat. 

Akibatnya, potensi peningkatan awan hujan dan intensitas hujan di wilayah tersebut, terutama di Kabupaten Sukabumi, menjadi sangat tinggi.

"BMKG mencatat bahwa pada periode 3-4 Desember 2024, curah hujan di Kabupaten Sukabumi mencapai kategori ekstrem dengan intensitas lebih dari 150 mm per hari," katanya.

"Hal ini berkontribusi pada bencana banjir di wilayah Pelabuhan Ratu, Kabupaten Sukabumi, yang memerlukan perhatian serius," jelas pihak BMKG kepada Kompas.tv.

BMKG memberikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Sukabumi untuk mengantisipasi dampak lebih lanjut di antaranya:

  • Peningkatan Sosialisasi: Informasi terkait peringatan dini cuaca harus disampaikan lebih masif melalui berbagai saluran, seperti media sosial, radio, dan televisi.

Baca Juga: 20 Kecamatan Terdampak Banjir dan Longsor, Begini Situasi di Kabupaten Sukabumi dan Pelabuhan Ratu

  • Penguatan Infrastruktur dan Fasilitas Evakuasi: Pemerintah daerah perlu memastikan tersedianya infrastruktur untuk mencegah bencana lanjutan dan mempermudah evakuasi warga.
  • Penyusunan Rencana Kontinjensi: Penetapan lokasi evakuasi yang aman dan sosialisasi rencana evakuasi harus dilakukan untuk mengurangi risiko.
  • Koordinasi Lintas Lembaga: Pemerintah daerah perlu meningkatkan sinergi dengan BMKG, BPBD, dan instansi terkait lainnya.

"Selain itu, masyarakat juga diminta untuk lebih aktif dalam merespons peringatan dini dari BMKG dan siap bertindak sesuai dengan informasi yang diterima," jelas pihak BMKG.

Beberapa langkah penting yang direkomendasikan meliputi:

  • Mengikuti prosedur evakuasi dengan memahami jalur evakuasi yang telah ditentukan.
  • Menjaga kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan, untuk mencegah penyumbatan aliran air.
  • Memiliki persediaan perlengkapan darurat, termasuk makanan, air bersih, dan alat komunikasi, untuk menghadapi potensi bencana.

"BMKG mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung. Terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan bencana," tulis pihak BMKG kepada Kompas.tv melalui rilis resminya, Kamis.

Baca Juga: Banjir di Poso Pesisir Rendam Ratusan Rumah




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x