MEDAN, KOMPAS.TV - Polda Sumatera Utara akan memanggil Sekolah Penerbangan Sumatera Flight terkait meninggalnya Ade Nurul Fadillah, salah satu siswi yang sedang menempuh pendidikan di asrama.
Hal ini dilakukan setelah polisi resmi menerima laporan dari keluarga Ade.
Rencananya, proses ekshumasi juga akan dilakukan sesuai permintaan keluarga korban untuk mengungkap penyebab kematian yang diduga tidak wajar.
Sementara itu, Sekolah Penerbangan Sumatera Flight Medan membantah dugaan penganiayaan yang mengakibatkan siswinya meninggal dunia.
Korban disebutkan sering mengeluhkan sakit kepala kepada teman-temannya. Untuk itu, sekolah berharap semua pihak menunggu hasil pemeriksaan polisi.
Keluarga Ade Nurul Fadillah, siswi penerbangan Sumatera Flight yang meninggal di asrama sekolah di Medan, menantikan langkah cepat dari polisi untuk mengusut kematian Ade.
Keluarga curiga dengan kondisi luka lebam pada jasad Ade dan kini juga mempertanyakan telepon selularnya yang sudah terbuka kuncinya.
Diduga ada beberapa percakapan yang sudah dihapus.
Ade Nurul Fadillah baru dua bulan belajar di asrama Sekolah Penerbangan Sumatera Flight.
Saat kejadian awal Oktober lalu, Ade mengeluhkan sakit kepala dan sempat berteriak-teriak hingga teman dan pengasuh di asrama membawanya ke klinik.
Pihak klinik meminta agar Ade segera dibawa ke rumah sakit, namun nyawanya tak tertolong sebelum ditangani dokter.
Keluarga yang awalnya tidak curiga mulai menemukan kejanggalan pada tubuh Ade saat tiba di rumah duka, termasuk bekas luka lebam di bagian leher, punggung, dan rusuk kanan korban.
Laporan polisi telah dibuat keluarga untuk mengungkap kematian Ade Nurul Fadillah.
Baca Juga: Mahasiswi Meninggal Terbungkus Selimut di Kamar Indekos, Polisi Tunggu Hasil Otopsi Jenazah
#sekolah #siswa #sekolahpenerbangan #medan
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.