"Kemudian petugas memanggil orang tua untuk memastikan yang meninggal dunia anaknya ataupun cucunya," katanya.
Saat kebakaran terjadi, Dwi Maulisa sedang menjemput anak pertamanya di SDN 03 Cipinang, Jakarta Timur.
Menurut keterangan Maulisa kepada polisi, ia sengaja meninggalkan ketiga anaknya di kamar dalam keadaan terkunci agar mereka tak keluar dari kamar.
"Agar anak-anaknya tidak keluar dari kamar, karena takut anak-anaknya terjatuh dari lantai dua dikarenakan rumah dalam keadaan kosong," ucap Suroto.
Saat Dwi Maulisa meninggalkan kamar tersebut, lanjut Suroto, ada satu kipas angin yang menyala. Namun ia belum bisa memastikan apakah kipas angin itu yang memicu terjadinya kebakaran.
Baca Juga: Kebakaran di Samarinda: Rumah Lantai Dua di Gang Hangus Terbakar
Selain rumah Dwi Maulisa, api juga membakar sembilan hunian lain yang dihuni warga dari 24 Kartu Keluarga (KK).
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat), Nyaman, membenarkan adanya tiga anak yang tewas pada peristiwa itu.
“Betul korban jiwa meninggal dunia yakni tiga orang anak-anak,” kata dia.
Menurut dugaan sementara, penyebab kebakaran adalah korsleting.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.