Kompas TV regional sumatra

Keluarga Tersangka Kasus Gadis Penjual Gorengan Minta IS Menyerahkan Diri: Daripada Dihakimi Massa

Kompas.tv - 19 September 2024, 12:34 WIB
keluarga-tersangka-kasus-gadis-penjual-gorengan-minta-is-menyerahkan-diri-daripada-dihakimi-massa
Foto IS, tersangka pembunuhan NKS (18), gadis penjual gorengan yang ditemukan tewas terkubur di Padang Pariaman beredar di medias sosial.. (Sumber: Istimewa/Tangkap Layar Kompas TV.)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Gading Persada

PADANG, KOMPAS.TV - Pihak keluarga dari IS, tersangka kasus kematian gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatra Barat, meminta pelaku untuk menyerahkan diri kepada pihak kepolisian.

Seperti yang diketahui, IS telah ditetapkan sebagai tersangka atas tewasnya gadis penjual gorengan berinisial NKS (18) yang ditemukan terkubur.

Penyidik menduga IS telah membunuh dan melakukan kekerasan terhadap korban sehingga ditetapkan sebagai tersangka.

Meski begitu, hingga saat ini, IS masih belum diketahui keberadaannya dan polisi masih terus mencari untuk melakukan penangkapan.

S selaku tante dari IS berharap keponakannya itu segera pulang dan menyerahkan diri agar tak dihakimi oleh massa.

"Jika memang terbukti bersalah, biarlah hukum yang berbicara. Daripada dihakimi oleh massa," kata S dikutip dari Tribun Padang, Rabu (18/9/2024).

S bahkan mengatakan siap menemani IS jika ia takut untuk menyerahkan diri ke polisi.

"Kembalilah, Indra. Pulang ke rumah. Jika takut menyerahkan diri sendiri, biar tante yang menemani," ujar S berlinang air mata.

S menambahkan, ia tak masalah jika IS dihukum oleh polisi jika memang bersalah daripada harus dihakimi oleh massa.

"Saya tidak keberatan jika dia dihukum oleh pihak berwenang jika terbukti bersalah, tapi saya sangat takut jika ia sampai dihakimi oleh massa," ucapnya.

Baca Juga: Keterangan Warga Lihat Pelaku Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Sebut Bawa Senjata Tajam

Untuk terus mencari keberadaan IS, Pemerintah Nagari Guguak, 2×11 Enam Lingkung, Padang Pariaman meminta masyarakat untuk mengaktifkan poskamling.

Langkah ini ditempuh sebagai upaya kolaborasi antara masyarakat dengan kepolisian dalam mengejar IS serta menjaga keamanan lingkungan.

"Soalnya situasi tersangka yang masih belum tertangkap, menimbulkan kecemasan di tengah masyarakat. Makanya perlu adanya peran masyarakat untuk mengamankan kampungnya masing-masing," kata Wali Nagari Guguak, Ahmad Yuni Kamil.

Kasus rudapaksa dan pembunuhan seorang gadis berinisial NKS di Padang Pariaman, Sumatera Barat, mencuat ke publik. 

Korban diketahui berasal dari keluarga kurang mampu dan sehari-hari membantu ekonomi keluarga dengan berjualan gorengan.

NKS biasanya berjualan gorengan di sekitar rumahnya setiap sore, mulai pukul 16.00 WIB hingga pukul 18.00 WIB. 

Namun, pada Jumat (6/9/2024), hingga pukul 20.00 WIB, korban tidak kunjung pulang. Keluarga yang khawatir kemudian berupaya mencari keberadaan NKS bersama warga sekitar.

Pencarian yang dilakukan sejak Jumat malam hingga Sabtu dini hari belum membuahkan hasil. Akhirnya, pada Minggu (8/9/2024), warga dan aparat menemukan beberapa barang milik korban di semak-semak.

Seorang warga bernama Safril menceritakan bahwa keberadaan korban terungkap setelah seorang anak secara tidak sengaja menemukan tangan korban yang mencuat dari tanah. 

"Awalnya anak kecil itu menemukan tali rafia dan menariknya. Ternyata yang keluar adalah tangan korban," ujarnya.

Setelah dilakukan penggalian, jasad NKS ditemukan dalam kondisi tanpa busana dan terkubur dengan kedalaman sekitar setinggi lutut. 

Baca Juga: Memburu Pembunuh Gadis Penjual Gorengan di Padang Pariaman


 




Sumber : Tribunnews




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x