SEMARANG, KOMPAS.TV - Meninggalnya dokter Aulia Risma Lestari yang sedang menempuh Pendidikan Dokter Spesialis Anestesi di Universitas Diponegoro atau Undip masih menjadi tanda tanya.
Terkait kejadian tersebut, Dekan Fakultas Kedokteran Undip Yan Wisnu Prajoko, memastikan tidak ada kasus perundungan atau bullying dalam proses pendidikan program spesialis di Fakultas Kedokteran Undip. Menurutnya, penyebab meninggalnya dokter Aulia murni bunuh diri dan bukan karena bullying. Korban diketahui tidak kuat dengan sakit yang dideritanya. Pihak Undip memiliki banyak bukti, diantaranya surat keterangan izin kuliah korban saat mengalami sakit.
Yan Wisnu menambahkan, saat ini proses pendidikan program dokter spesialis anestesi di fakultas kedokteran masih berjalan. Program pendidikan anestesi memiliki wadah atau wahana pendidikan rumah sakit afiliasi atau satelit untuk perkuliahan dan yang hanya dihentikan yaitu RSUP Dokter Kariadi Semarang. “Kami sebagai institusi baik di FK Undip maupun Undip memiliki komitmen bersama untuk menyelenggarakan pendidikan yang bersih dan melindungi seluruh peserta," tutur Yan Wisnu.
Lebih lanjut Yan Wisnu menegaskan istilah senior dan junior di pendidikan program spesialis anestesi itu mengandung maksud, agar senior menularkan atau mentransfer ilmunya ke junior bukan bentuk perundungan. Pihak Fakultas Kedokteran Undip sudah lama menentang adanya bentuk perundungan atau bullying dan pelanggar akan terancam sanksi tegas, hingga dikeluarkan dari kampus.
#undip #perundungan #ppds
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.